Ada pula satwa karismatik seperti lumba-lumba, hiu, pari manta, dugong, hiu paus, paus biru kerdil, dan paus sperma yang mendiami dan berimigrasi melalui perairan sekitar.
Pulau ini menjadi surga bagi para nelayan sebagai sumber mata pencaharian mereka, karena mempunyai potensi perikanan yang besar. Kepulauan Widi memiliki banyak spot wisata bawah laut dan menjadi surga bagi para penggemar olahraga diving atau menyelam dan snorkeling.
Meski indah, Kepulauan Widi merupakan gugusan pulau yang mayoritas tidak berpenghuni. Sejak dahulu, pulau-pulau di sana hanya dijadikan sebagai tempat persinggahan nelayan saat cuaca buruk dan kondisi laut tak baik.
Tercatat, hanya Pulau Daga yang memiliki penduduk tetap, yakni sebanyak 15 kepala keluarga. Akses menuju kepulauan ini juga tak mudah, karena masih belum banyak fasilitas tersedia.
Mereka menghuni rumah-rumah panggung kayu di sekitar dermaga pulau. Biasanya mereka bersedia menampung wisatawan yang hendak bermalam.
Pulau ini belum memiliki fasilitas penunjang pariwisata. Namun, jika ingin menjajal snorkeling ataupun diving, disarankan membawa peralatan dari rumah.
Banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di pulau ini, mulai dari memancing, snorkeling, maupun diving.
Kepulauan Widi adalah kawasan konservasi. Hal itu ditetapkan lewat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 102/Kepmen/KP/2020.
Untuk itu pada 2015, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, dan PT Leadership Islands Indonesia (PT LII) menandatangani nota kesepahaman MoU untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kepulauan Widi.
Dalam nota kesepahaman, PT LII diberikan hak mengelola Kepulauan Widi selama 35 tahun, setelah itu akan ditinjau kembali. Widi akan dijadikan sebagai pusat ekoturisme dan bahari.
Sebagai gantinya, PT LII mempunyai tanggung jawab sosial alias corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat lokal, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi dalam rangka menyejahterakan masyarakat setempat.
Sayangnya, dalam perjalanannya, PT LII malah hendak melelangnya dan tak menepati MoU tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.