Rynecke mengaku sempat putus asa dan meminta kepada Kapolri dan Presiden agar anaknya mendapat bantuan hukum.
Ia juga tidak mengira, doktrin tembak-menembak dari Ferdy Sambo sangat kuat memengaruhi Richard hingga tidak mau jujur.
Skenario Sambo soal tembak-menembak ini terus dipegang Richard Eliezer, bahkan hingga dihadapkan dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
"Dari kecil, anak ini tidak pernah berbohong. Mungkin karena pengaruh Sambo terlalu kuat sama dia. Dia sudah tujuh bulan di situ, mungkin karena kebersamaan mereka itu," ujar Rynecke.
Baca Juga: [FULL] Keterangan Richard Eliezer dalam Sidang Pemeriksaan Saksi Ricky Rizal dan Kuat Maruf
"Kita juga berpikir, doktrinnya kuat sama dia. Sampai kita orang tuanya yang melahirkan dia, dia tidak bisa terbuka, di depan Tuhan saja dia tetap berkeras berbohong," sambungnya.
Rabu, 3 Agustus 2022, Richard Eliezer ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J. Penyidik tim khusus Polri kemudian menahan Richard untuk kepentingan penyidikan kasus kematian Brigadir J.
Selama dipenjara, Richard tetap berpegang pada skenario tembak-menembak. Namun pada Minggu (7/8/2022), dirinya tergerak untuk mengungkap fakta sebenarnya.
Baca Juga: Richard Eliezer: Ferdy Sambo dengan Dua Tangan Tembak Brigadir J Saat Sudah Mengerang dan Tersungkur
"Tanggal 7 itu saya ditelepon Icad, dia nangis, dia bilang dia tersiksa ditahan. Dia bilang hanya makan nasi dan sayur, (sementara) 'Mereka yang terlibat, enak-enak di luar, saya akan bicara jujur.' Dia bicara seperti itu," ujar Rynecke.
"Malam itu dia mau jujur dan minta saya dan bapaknya malam itu harus ke Mabes Polri bertemu dia. Sampai di sana, dia bikin pengakuan," sambung Rynecke.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.