YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Penyakit reumatik atau rheumatoid arthritis umumnya menyerang warga berusia dewasa tua atau lanjut usia. Namun, tak jarang penyakit ini justru diidap manusia berusia dewasa muda.
Melansir Cleveland Clinic, antara 1-3 persen orang dewasa muda didiagnosis mengidap rheumatoid arthritis.
Sebuah studi menyimpulkan bahwa sekitar delapan orang dari 100.000 warga berusia 18-34 tahun didiagnosis mengidap reumatik.
Mengapa cukup banyak orang berusia dewasa muda mengidap reumatik? Berikut penjelasan ahli reumatologi asal Amerika Serikat (AS), dr. Joshua Hedrick.
Menurut Hedrick, tidak ada perbedaan menyolok dalam kondisi reumatik antara orang muda dan tua. Umumnya, gejala dan penyebabnya sama.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Reumatik dan Asam Urat, Gejala, Penyebab dan Resikonya
Penyebab reumatik sendiri dapat bermacam. Di antaranya adalah faktor gaya hidup, termasuk merokok, yang meningkatkan risiko reuamatik.
Selain itu, bakteri yang belum teridentifikasi juga disebut dapat memengaruhi risiko reumatik. Bakteri ini disebut hidup di dalam usus dan meningkatkan risiko reumatik.
Faktor lain yang perlu disorot adalah dugaan reumatik sebagai penyakit keturunan.
Kata Hedrick, sejumlah studi telah melaporkan kesimpulan yang menunjukkan kaitan antara komponen genetik dan rheumatoid arthritis.
“Premis keseluruhan dari rheumatoid arthritis adalah tubuhmu mengalami inflamasi di persendian. Dan inflamasi terakumulasi ketika tubuh beristirahat,” kata Hedrick.
Bagi kaum muda, terdapat lebih banyak opsi untuk merawat diri atau meredakan nyeri reumatik. Hedrick menyebut, semakin muda dan sehat tubuh seseorang, opsi perawatan semakin banyak.
“Prinsip dasar perawatan rheumatoid arthritis adalah mengembalikan fungsionalitas, mengendalikan gejala, dan mengontrol aspek jangka panjang inflamasi. Inflamasi itu berpotesi mencederai sendi jika tidak terkontrol selama bertahun-tahun,” kata Hedrick.
Menurutnya, bagi anak muda pengidap reumatik, perawatannya melibatkan kombinasi pengobatan dan monitoring gejala. Pengecekan setiap satu hingga tiga bulan diperlukan untuk meninjau perawatan.
Selain latihan fisik seperti berenang dan stretching, Hedrick menyarankan anak muda penderita reumatik pergi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dan pemantauan kondisi.
Baca Juga: Puncak Musim Hujan Tiba, Ini 3 Tips Mengemudi Aman Saat Hujan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.