"Kita ini ternyata kita ini bodoh. Yang benar ini ibu ini. Mungkin kalau stafnya turun mungkin kita juga akan kaget, engeh turun. Tapi kan tidak. Makanya cari, 'Ibu di mana. Ibu di bawah meja?' Baru dia bilang 'Iya, Pak, kalau ini (gempa) harus masuk (bawah meja)," kata Roberth seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/11/2022).
Roberth menegaskan, dirinya tidak bermaksud meledek Dwikorita yang langsung bersembunyi di bawah meja saat gempa terjadi.
Dia justru mengaku bangga dengan sikap Dwikorita yang sigap seperti itu.
"Makanya saya ketawa, jangankan kita. Dari Basarnas, dari BMKG tidak ada yang ikut ibunya," katanya.
Menurut dia, tidak ada satu pun staf BMKG dan Basarnas yang langsung bereaksi seperti Dwikorita.
"Orang saya kan ngomong harus ikut Ibu BMKG. Kan dari semua, jangankan Basarnas, itu staf BMKG semuanya tidak ada satu pun masuk. Saya cari, 'Ibu di mana? Lho ibu sudah masuk ke bawah'," kata Rouw.
"BMKG juga kan. Buktinya Kepala Basarnas semua yang ada di dalam tidak ada satu pun masuk ke bawah meja, cuma Kepala BMKG," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta Roberth Rouw introspeksi diri. Dia pun menyerahkan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk mempertimbangkan perlu atau tidaknya Roberth dijatuhi sanksi.
Baca Juga: Puan: Pemerintah Harus Cepat Tanggap Mengatasi Gempa Bumi Cianjur
"Kita juga akan minta kepada pimpinan komisi terkait untuk juga introspeksi agar tidak terjadi kembali hal-hal seperti ini," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
"Ada ranah dari MKD yang mungkin akan mengkaji apakah kemudian itu termasuk pelanggaran atau tidak," katanya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.