JAKARTA, KOMPAS.TV – Bripda Mahareza Rizky Hutabarat selaku adik kandung Brigadir Nofriasyah Yosua Hutabarat, mengaku dirinya sempat ke kediaman Ferdy Sambo di Jalan Saguling setelah Yosua meninggal.
Saat itu, kata Reza, dirinya berniat mengambil pakaian dinas lapangan (PDL) miliknya di tempat laundry. Di Jl Saguling, Reza sempat bertemu dengan salah satu ajudan Ferdy Sambo, yakni Daden, yang sebelumnya menelepon Reza dan memintanya bergegas ke Biro Provos Propam Polri.
“Saya ketemu Bang Daden di Saguling, gara-gara saya mau ngambil pakaian PDL saya di laundry. Pas ketemu di Saguling, di situ dia tanya, kok belum pergi, Za,” kata Reza saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Reza menjawab bahwa PDL miliknya masih ada di laundry. Kemudian Daden kembali bertanya, apakah Reza sudah siap berangkat menuju Biro Provos.
“Saya bilang, 'Nggak, Bang, udah siap kok'.”
Baca Juga: Ditanya Soal Intensitas Komunikasi dengan Yosua, Ibu Rosti: Putri Kembalikan HP Anak Ku
Namun, Daden kembali bertanya, apakah Reza membawa senjata api (senpi), dan langsung menggeledah.
“Langsung meriksa dari pinggang sampai kaki terus dia sempat nyuruh juga buka bagasi motor. Dia buka, digeledah, nggak ada (senpi),” lanjut Reza.
Lalu, Daden kembali menyuruhnya segera berangkat ke Biro Provos, karena ada orang yang menunggu Reza di sana.
Setibanya di Mabes Polri, Reza bergegas menuju Biro Provos dan menjelaskan tujuannya pada petugas piket.
Ia pun disuruh segera naik ke lantai tiga, tetapi ia kembali ke lantai dua, lalu kembali ke lantai satu dan ke kantin.
Setelah itu, ia diminta menuju salah satu ruangan untuk bertemu dengan Benny Ali.
“Saya masuk salah satu ruangan, saya tidak tahu ruangannya, di situ saya bertemu dengan Pak Benny Ali.”
“Di situ Benny Ali menanyakan, apakah saya adik kandung dari Nofriansyah Yosua?”
Reza menjawab bahwa benar, dirinya adalah adik dari Yosua.
Benny pun menjelaskan bahwa kakaknya sudah meninggal dunia, lalu menceritakan kronologis meninggalnya Yosua.
Menurut Benny, kata Reza, sepulangnya Ibu Putri dengan Yosua dari Magelang menuju Jakarta, sesampainya di Jakarta, Putri naik ke lantai atas di rumah kediaman, untuk beristirahat.
“Lalu abang kamu masuk ke dalam kamar itu dan melakukan pelecehan seksual, terus sempat melakukan pengancaman,” kata Reza menirukan penjelasan Benny.
“Ibu berteriak dan didengar oleh beberapa ajudan, tetapi saat itu yang merespons adalah Richard,” lanjutnya.
Baca Juga: Reza Mengaku Sempat Marah Pada Komandan yang Larang Lihat Yosua Terakhir Kali
Menurut Beny, kata Reza, Yosua diduga panik, kemudian berlari keluar dari kamar Putri Candrawathi. Saat itu, ia berpapasan dengan Richard Eliezer.
“Richard sempat menanyakan, ‘Ada apa Bang?’, tapi abang kamu tidak merespons pertanyaan Richard. Dia merespons dengan memberikan tembakan,” lanjut Reza menirukan penjelasan Benny Ali.
Namun, lanjut Benny, Richard bisa menghindar lalu membalas tembakan tersebut, dan mengenai dada kakak Reza.
“Sehingga abang kamu sempoyongan, menembak secara brutal, dan jatuh dan meninggal dunia.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.