JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa kasus obstruction of justice atau merintangi penyidikan pembunuhan Brigadir J, Kompol Chuck Putranto, mengajukan eksepsi terhadap surat dakwaan JPU.
Chuck melalui tim kuasa hukumnya membeberkan empat alasan untuk meyakinkan majelis hakim agar dakwaan JPU tidak dapat diterima serta surat dakwaan harus dibatalkan dan dinyatakan batal demi hukum.
Alasan pertama surat dakwaan JPU tidak cermat dan tidak sesuai dengan Pasal 141 KUHAP dengan tidak menggabungkan perkara a quo padahal telah diketahui dugaan tindak pidana terhadap terdakwa saling bersangkut paut dengan para terdakwa lainnya.
Baca Juga: Sidang Obstruction of Justice, Saksi: Perekam CCTV yang Rusak Pernah Saya Pasang
Sepatutnya JPU melakukan penggabungan perkara Chuck Putranto dengan terdakwa lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 KUHAP. Terlebih JPU juga memasukkan pasal penyertaan yakni Pasal 55 (1) KUHP.
"Bahwa dengan tidak digabungkannya perkara a quo padahal para terdakwa diduga bekerja sama melakukan tindak pidana yang dituduhkan, maka tentu akan mengurangi objektivitas perkara," ujar Jhony MW Manurung saat membacakan eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Alasan kedua Tim kuasa hukum Chuck menilai uraian peristiwa dalam surat dakwaan berbeda, tidak lengkap dan tidak didasarkan atas keterangan saksi-saksi dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Menurut tim kuasa hukum dalam surat dakwaan yang menyebut terdakwa Chuck Putranto menanyakan saksi Irfan Widyanto sudah menerima arahan untuk mengganti dua DVR CCTV adalah keliru dan tidak didasarkan BAP.
Baca Juga: Hakim Putuskan Gugurkan Praperadilan Terdakwa Obstruction of Justice AKP Irfan Widyanto
Hal ini dikarenakan keterangan Irfan Widyanto telah dilakukan perubahan berdasarkan keterangan BAP Irfan tertanggal 23 September 2022.
Bahkan dalam BAP Irfan telah jelas yang menyuruh untuk mengganti DVR CCTV yaitu AKBP Agus Nurpratria. Hal ini tertuang dalam BAP Irfan Widyanto tanggal 23 September 2022.
Hal itu diperkuat juga oleh keterangan saksi Thomser Christian Natal dan saksi Munafri Bachtiar yang mendampingi saksi Irfan dan mendengarkan secara langsung, saksi Agus Nurpatria memerintah saksi Irfan secara lisan untuk mengambil dan mengganti DVR CCTV dengan yang baru.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.