JAKARTA, KOMPAS.TV- Mohammad Hatta, sang proklamator yang namanya harum karena sikap kenegarawanan dan kesederhanaanya, itu selalu keras dalam mengeritik paham komunisme.
Bukan hanya itu, Bung Hatta, sapaannya terang-terangan menentang pendirian para pendukung paham komunis.
Namun, dalam soal hubungan perkawanan Hatta justeru sangat akrab. Hal itu diungkapkan oleh sekretaris pribadinya, I Wangsa Widjaja dalam buku, "Mengenang Bung Hatta", yang diterbitkan oleh CV Haji Masagung (1988).
"Hatta secara pribadi memperlakukan tokoh-tokoh itu, menurut saya, secara manusiawi sekali, walaupun kebanyakan tokoh-tokoh komunis tidak menyukai beliau," kata Wangsa Widjaja.
Hatta bahkan tidak pernah menganggap tokoh-tokoh komunis itu sebagai musuh pribadinya.
Tokoh PKI Semaun pernah menjadi kawan akrabnya. Bahkan, ketika tokoh PKI lainnya, yaitu Alimin terbaring sakit, Hatta tak segan menjenguknya.
Baca Juga: Megawati Sentil Pemerintah: Kenapa Konsep Koperasi Bung Hatta Tak Dijalankan?
Peristiwa itu diuraikan secara gamblang oleh Wangsa Widjaja, ketika Alimin dirawat di Rumah Sakit Cipto MangunKusumo (RSCM) Jakarta. Keadaan Alimin kala itu cukup parah.
Pahlawan Nasional yang dimakamkan di TMP Kalibata pada 1964 itu, kaget saat tahu dia dijenguk oleh lawannya dalam pemikiran dan ideologi.
Menurut kesaksian Wangsa yang ikut mendampingi, Alimin menyambut kedatangan Hatta dengan jabatan tangan yang erat sekali. Bahkan dia mencoba untuk bangkit dari pembaringannya.
"O Bung Hatta datang," teriaknya girang.
Namun Bung Hatta yang melihat keadaan Alimin memintanya untuk tetap berbaring.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.