JAKARTA, KOMPAS.TV – Berikut ini merupakan sejumlah fakta menarik tentang Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna bikinan Kepolisian RI. Pasukan ini sendiri dibentuk oleh Polda Metro Jaya.
Salah satu tugasnya adalah mengawal unjuk rasa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Seperti yang terjadi pada Selasa (27/9/2022) di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Ada 30 personel pasukan yang diperkenalkan pada demo saat itu.
Salah satu ciri khas Pasukan Basmalah ini adalah cara mereka berpakaian yang sedikit berbeda dari polisi lainnya.
Pasukan Basmalah ini memakai peci putih di kepala mereka dan berserban warna putih. Selain itu, penampilan pasukan ini nyaris tidak ada beda dengan polisi lain yang memakai atribut lengkap kepolisian.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna ini memang sengaja disiapkan Polda Metro Jaya untuk mengantisipasi demo di wilayahnya.
Tugasnya adalah berzikir saat demo terjadi, serta mendoakan agar tidak terjadi anarkisme selama aksi unjuk rasa.
“Semoga lantunan doa kami diijabah oleh Allah, agar pendemo pulang dengan selamat dan tidak ada anarkisme aksi selama unjuk rasa,” kata Irjen Pol Fadil Imran dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/9) lalu.
Wakil Direktur Pembinaan Masyarakat (Wadir Binmas) Polda Metro Jaya AKBP Yudhistira menjelaskan tentang sosok 30 personel yang disebut Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna ini.
Yudhistira menjelaskan, Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna adalah pasukan polisi yang berasal dari Polda Metro Jaya.
Tugas mereka adalah adalah menghadirkan suasana damai dan kondusif.
"Tugas dari Pasukan Basmalah dari Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya sesuai arahan Pak Kapolda Metro Jaya. Pertama, kita memohon kepada Allah SWT supaya situasi dan kondisi dalam upaya penyampaian aspirasi dan pengamanannya dapat berjalan lancar dan dilindungi oleh Allah, dan tidak anarkis dan sebagainya," katanya, Selasa (27/9).
Baca Juga: Atas Berpeci, Bawah Seragam Polisi, Inilah Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna dari Polda Metro Jaya
Yudhistira lantas menjelaskan, tugas mereka salah satunya adalah mengucap zikir dan memanjatkan doa saat demo terjadi.
Ia pun berharap, lantunan doa yang dibacakan oleh Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna bisa membantu menjaga situasi kondusif di tengah massa aksi.
"Kita harapkan dan kita yakin saudara-saudara kita ini banyak yang muslim untuk bisa menahan amarah dan provokasi dan tetap ingat kepada Allah SWT," ujarnya.
Baca Juga: Penjelasan Kapolda Metro Jaya Kerahkan Pasukan Basmalah-Asmaul Husna Kawal Demo
Pasukan Basmalah Polda Metro Jaya juga diharapkan bisa menjaga moral para anggota pasukan pengamanan yang bertugas agar tidak terpancing provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kemudian satu sisi kita juga menjaga moral daripada anggota, khususnya TNI-Polri, untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi dan sebagainya," tutur Yudhistira.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan, Pasukan Basmalah ini memang sengaja disiapkan.
Khususnya, kata dia, setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak 3 September 2022. Diketahui, sejak harga BBM naik, demo menuntut pembatalan kenaikan harga BBM kerap terjadi.
Pasukan dengan Pesan Kasih Sayang dari Polisi
Fadil Imran juga menjelaskan, Pasukan Basmalah ini merupakan representasi pesan kasih sayang polisi. Pesan-pesan kasih sayang serta menyejukkan ini adalah salah satu upaya kepolisian agar massa aksi bisa lebih cair. Sehingga, lanjut Fadil, suasana demo berjalan aman dan tuntutan massa aksi tersampaikan dengan baik.
“Secara tersirat, petugas kepolisian berusaha memberikan pelayanan, ketertiban, dan keamanan yang selaras dengan sifat-sifat Allah tersebut. Yakni penuh kasih dan sayang kepada massa aksi,” kata Fadil.
Fadil mengatakan, seluruh anggota Polda Metro Jaya berkomitmen akan selalu menebarkan kebaikan di tengah pengamanan unjuk rasa.
Lewat lantunan zikir Pasukan Basmalah ini, Fadil berharap tidak ada lagi permusuhan dan dendam antara petugas polisi dan masyarakat.
“Kami disumpah oleh negara untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Bukan hanya bagi para pendemo, tetapi seluruh masyarakat. Memberi kenyamanan dan keamanan di lingkungan masyarakat,” pungkas Fadil.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.