JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik sekaligus Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jeirry Sumampouw menilai tiga nama yang diusulkan DPRD DKI Jakarta sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta memiliki kapasitas yang baik.
Meski demikian, dia mengatakan, selain kapasitas, sosok yang menjadi Pj Gubernur pengganti Anies Baswedan ini juga harus mengerti betul terkait kebutuhan DKI Jakarta.
Terlebih, DKI Jakarta memiliki posisi yang strategis, sehingga pemilihan Pj Gubernur yang tepat menjadi taruhan untuk semakin memperkuat ikatan atau relasi sosial bangsa.
Hal ini disampaikan Jeirry dalam diskusi publik bertajuk "Siapa Pantas Jadi Pj Gubernur DKI?" yang disiarkan secara daring di kanal YouTube FORMAPPI, Kamis (15/9/2022).
"Dari tiga nama memiliki kapasitas yang oke, ada Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono, Sekda DKI Marullah Matali, dan Dirjen Kementerian Dalam Negeri Bahtiar. Kemampuan dan kapasitasnya tidak diragukan lagi," kata Jeirry.
"Cuma permasalahannya adalah mencari sosok yang tepat. Mengerti apa yang dibutuhkan DKI Jakarta."
Terkait hal ini, dia mengungkapkan setidaknya ada empat (4) hal atau kriteria yang harus dimiliki figur Pj Gubernur setelah masa jabatan Anies Baswedan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.
Pertama, figur yang netral.
Menurutnya, kalau ingin membuat 2024 adem, DKI Jakarta memerlukan figur pemimpin transisi yang tidak berada di kubu kiri maupun kanan.
"Ini penting untuk membangun konsolidasi masyarakat di samping menghalangi opini yang berkembang yang memungkinkan membuat masyarakat terbelah," tegasnya.
Baca Juga: Heru Budi Hartono, Dekat Jokowi Sejak di DKI, Kini Diusulkan Jadi Pj Gubernur Pengganti Anies
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.