“Untuk itu, sebaiknya buku-buku pegangan maupun pelajarannya tidak memasuki aspek dogma/ajaran mengingat beragamnya denominasi di kalangan umat beragama,” ungkap Jerry.
Menurutnya, kalaupun harus menjelaskan tentang agama, sebaiknya cukup menyebutkan sejarah ringkas dan aspek nilai-nilai etikanya saja.
Baca Juga: PGI Usul Buya Syafii Maarif Dijadikan Pahlawan Nasional dan Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Di samping itu, PGI mengusulkan agar buku-buku pelajaran yang menyangkut soal pokok agama Kristen disusun dengan melibatkan kelembagaan dengan otoritas resmi seperti PGI.
“Untuk turut menelisik draft yang sementara dikerjakan terkait pokok agama Kristen, sebelum mencapai tahap finalisasi untuk diterbitkan,” paparnya.
Kekecewaan atas terbitnya buku tersebut juga disampaikan aktivis Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Jhon Roy Siregar.
“Tak pernah orang Kristen menuhankan Bunda Maria,” tegasnya.
Menurutnya, isi buku yang menjelaskan tentang ajaran Kristen sangat keliru, penulisnya tidak kompeten, membuat bias dan menimbulkan perpecahan.
Baca Juga: Pemimpin Gereja Tiberias Yesaya Pariadji Tutup Usia, Ketum PGI Sampaikan Duka Cita
Karena itu, dia meminta buku yang ditulis Zaim Uchrowi dan Ruslinawati ini segera ditarik dari peredaran.
“Buku ini harus ditarik dan direvisi, kembali sesuai dengan semestinya,” papar Jhon.
Dia mengatakan, untuk melakukaan revisi, sebaiknya berkoordinasi dengan Dirjen Bimas Kristen, Kementerian Agama, PGI, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) maupun para akdemisi-akademisi Kristen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.