Kompas TV nasional agama

Kisah Pelayan Konsumsi Jemaah Haji di Makkah: Jarang Diberitakan, Bagikan 7,2 Juta Boks Makanan

Kompas.tv - 26 Juli 2022, 20:56 WIB
kisah-pelayan-konsumsi-jemaah-haji-di-makkah-jarang-diberitakan-bagikan-7-2-juta-boks-makanan
Ilustrasi. Suasana penyiapan makanan bagi jemaah haji di Makkah (Sumber: Kemenag)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

Asep mengatakan, proses menyiapkan makanan jemaah haji tidak selamanya berjalan mulus. Meski persiapan sudah dilakukan dengan detail, ada saja kejadian yang di luar rencana.

Ia menyebutkan, keterlambatan distribusi misalnya. Beberapa anggota jemaah di sektor 1 hotel nomor 104 mengeluhkan keterlambatan distribusi makanan yang disediakan perusahaan katering.

“Jika sudah seperti itu, petugas pengawas katering sektor langsung menghubungi Kantor Daker Makkah agar menghubungi pihak dapur,” katanya.

Dengan sigap, petugas katering Daker menghubungi perusahan untuk menginformasikan mengenai makanan yang belum sampai di pemondokan.

“Sudah berangkat dari dapur, tadi ada trouble di saluran gas. Posisi makanan sedang di jalan,” begitu kalimat yang terdengar di ujung telepon seperti dikisahkan Asep.

Ia pun menyebut ada yang baru terkait kebijakan konsumsi jemaah haji tahun ini.

Jemaah untuk kali pertama mendapatkan makan tiga kali sehari, berbeda dengan musim haji sebelumnya yang hanya dua kali.

Penambahan layanan ini mengubah pola pengambilan makan oleh jemaah haji secara umum, meski sudah ada jadwal distribusi yang ditentukan yaitu: jam 06.00-09.00 untuk makan pagi, jam 12.00-15.00 untuk makan siang, dan jam 18.00-21.00 untuk makan malam.

Perubahan pola pengambilan makan itu terkait dengan waktu salat di kota Makkah.

Waktu subuh untuk periode bulan Juni-Juli 2022, sekitar jam 4.20 pagi.

Jemaah haji yang melaksanakan salat subuh di musala hotel, biasanya akan langsung menuju ke lantai tempat distribusi makanan setelah ibadah. Padahal, jam distribusi masih lama, tepatnya mulai jam 06.00.

Sementara jemaah haji sudah turun dari jam 05.00, tutur Asep.

Akibatnya, ketika makanan baru tiba jam 06.00 atau bahkan jam 07.00, jemaah menganggap itu sebagai keterlambatan.

Begitu pun dengan makan siang dan makan malam, jemaah biasanya datang ke tempat pembagian sebelum jam distribusi.

Imbasnya, dapur harus melakukan proses memasak lebih awal mengikuti keinginan jemaah.

Itulah, cerita Asep, sosok yang mungkin jarang diberitakan dalam pelaksanaan ibadah haji meski perannya begitu penting sebagai penyedia makanan bagi jemaah haji.




Sumber : Kompas TV/Kemenag




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x