Kompas TV nasional hukum

Ahli Forensik UNS Ungkap Perbedaan Luka Sayatan Proyektil dan Senjata Tajam di Tubuh Brigadir J

Kompas.tv - 20 Juli 2022, 22:35 WIB
ahli-forensik-uns-ungkap-perbedaan-luka-sayatan-proyektil-dan-senjata-tajam-di-tubuh-brigadir-j
Brigadir J dimakamkan di Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi. (Sumber: TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

Terkait keterangan kepolisian mengenai jari Brigadir J terputus karena adu tembak, Novianto menyatakan, kemungkinan itu bisa saja terjadi.

Secara sederhana, tuturnya, bisa saja korban terkena tembakan di jari dalam baku tembak saat ada gerakan mengangkat senjata.


"Kalau jari kelingking ditembakkan, itu bisa saja, karena serba kemungkinan ini ada. Karena tidak tahu persis seperti apa lukanya, hanya disebutkan luka sayatan. Dan di TKP, kita tidak tahu seperti apa. Mungkin saat baku tembak ada gerakan mengangkat senjata, dan terkena jari, itu sangat bisa sekali," ujarnya. 

Autopsi ulang

Novianto menyarankan agar keluarga melakukan autopsi ulang untuk mengetahui secara pasti luka di tubuh jenazah Brigadir J.

Baca Juga: Kompolnas Temui Keluarga Brigadir J, Polisi Mutasi Adik Brigadir J Atas Permintaan Keluarga

Namun, autopsi ulang ini harus dilakukan sesegera mungkin. Hal ini dikarenakan jenazah akan masuk tahap pembusukan, walaupun jasad sudah mendapat formalin dan melalui ruang pendingin.

"Misalnya ingin autopsi ulang, lebih cepat lebih baik, sebelum terjadi suatu pembusukan. Tentu data berkurang dan hasilnya juga akan beda dari autopsi pertama," ujarnya.

Seperti diketahui, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) lalu.

Baca Juga: Keluarga Sebut Ada Luka Sayatan di Jenazah Brigadir J, Polisi: Itu Dari Gesekan Proyektil

Menurut keterangan polisi, Brigadir J meninggal dunia dengan tujuh luka tembak masuk, enam luka tembak keluar dan satu proyektil bersarang di dada.

Baku tembak ini diawali dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

amun, pihak keluarga tidak percaya Brigadir J melakukan pelecehan. Kecurigaan keluarga semakin tinggi setelah melihat kondisi jenazah Brigadir J. 

Baca Juga: Keluarga Ragukan Hasil Autopsi Awal Brigadir Yoshua, Minta Dilakukan Ulang lewat Tim Independen Baru

Pihak keluarga menduga, kematian Brigadir J memiliki kejanggalan. Sebab, jenazah Brigadir J juga dipenuhi luka selain luka tembak, seperti luka sayat, luka jeratan, dan dua jari putus.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x