JAKARTA, KOMPAS.TV - Muncul petisi bertajuk "Tutup Lampu Merah perempatan CBD Transyogi Cibubur-Cilengusi" pada laman change.org yang dibuat pada Senin (18/7/22) kemarin oleh Umi N.
Per Selasa (19/7/22) pukul 11.15 WIB, petisi online tersebut sudah ditandatangani oleh setidaknya 31.211 orang. Petisi ini muncul usai kecelakaan maut di lokasi tersebut yang menewaskan belasan jiwa.
"Saat ini di jalan transyogi sedang ada pembangunan project CBD sebrang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi," tulis petisi tersebut dikutip Selasa.
Pada petisi tersebut dituliskan bahwa lampu merah tersebut saat ini sudah memakan korban dan dinilai mengabaikan keselamatan pengguna jalan sehingga lampu merah tersebut diminta untuk ditutup.
"Sesuai dugaan lampu merah tersebut sudah memakan korban, hari ini terjadi tabrakan yang memakan korban, kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam oleh truk dari arah belakang karena turunan, apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan?"
Baca Juga: 5 Fakta Kecelakaan Maut di Cibubur, 10 Korban Tewas hingga Pernyataan dari Pertamina
Sebelumnya, terjadi kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki Pertamina terjadi di Jalan Alternatif Transyogi, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).
Peristiwa ini bermula saat sebuah truk Pertamina melaju dari arah Cibubur ke Cilengsi, pada Senin sore.
Kendaraan bermuatan BBM tersebut kemudian menabrak sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat saat berada di jalan menurun menjelang lampu lalu lintas Cibubur CBD.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan menyebut, terdapat 10 korban tewas dalam kecelakaan maut truk tangki Pertamina.
"Setelah kami sisir di beberapa rumah sakit, korban meninggal dunia ada 10 orang," kata Aan.
Informasi terbaru, kini korban tewas bertambah menjadi 11 orang.
"Untuk sementara sebanyak 11 orang meninggal dunia. Ini akan kita cek kembali," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas), Kombes Pol Latif Usman dikutip Tribunnews.com dari video siaran langsung di akun Facebook Tribun Jakarta, Senin malam.
Meski demikian, hingga kini belum diketahui secara pasti terkait penyebab kecelakaan tersebut.
Kasus keelakaan ini masih dalam penyelidikian Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Ditgakkum Korlantas Polri.
Baca Juga: Kengerian Kecelakaan Cibubur, Saksi Mata: Dengar Suara Keras hingga Korban di Kolong Truk Pertamina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.