JAKARTA, KOMPAS.TV – Jumlah swing voters atau suara mengambang pada survei elektabilitas partai politik (parpol) terbaru yang digelar Litbang Kompas, mencapai 16 persen.
Jumlah tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan elektabilitas Partai Gerindra dalam survei yang sama, yakni ‘hanya’ sebesar 12,5 persen.
Padahal elektabilitas Partai Gerindra tersebut menduduki posisi kedua setelah PDIP yang memiliki elektabilitas 22,8 persen.
Meski pada survei yang melibatkan 1.200 responden tersebut angka swing voter masih cukup tinggi, namun jumlah itu sudah menurun jika dibandingkan dengan survei sebelumnya.
Pada survei yang sama yang dilaksanakan pada Januari 2022, jumlah persentase swing voter mencapai 17 persen.
Jika dibandingkan dengan elektabilitas sejumlah parpol, angka swing voter ini memang tampak cukup besar.
Baca Juga: Litbang Kompas: Kepuasan Publik pada Pemerintahan Jokowi Menurun, Ini Faktornya..
Misalnya, perbandingan dengan elektabilitas Partai Demokrat yang 11,6 persen, atau Partai Golkar yang elektabilitasnya 10,3 persen.
Banyaknya pemilih yang belum menyatakan pilihannya ini bisa menjadi salah satu ceruk yang dapat menjadi perhatian bagi parpol dalam mengoptimalkan mesin partainya menjelang pemilu.
Untuk diketahui, pada survei yang digelar oleh Litbang Kompas tersebut, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih elektabilitas terbesar, yakni 22,8 persen.
Sementara itu, berdasarkan survei terkini, elektabilitas Partai Gerindra pada Juni ini berada pada angka 12,5 persen, atau menurun tipis jika dibandingkan dengan survei pada Januari 2022, yakni 13,9 persen.
Parpol dengan elektabilitas tertinggi ketiga diduduki oleh Partai Demokrat, yakni 11,6 persen.
Sedangkan Partai Golkar menempati urutan keempat dengan elektabilitas sebesar 10,3 persen.
Kedua parpol mengalami kenaikan dibandingkan dengan survei Januari, yakni Demokrat ketika itu 10,7 persen, dan Golkar 8,6 persen.
Berdasarkan data tersebut, kedua parpol ini saling mengejar dengan perbedaan elektabilitas yang masih berada di dalam jangkauan margin of error, 2,8 persen.
Selanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjukkan angka elektabilitas elektabilitas 5,4 persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas, Masyarakat Semakin Tak Puas Terhadap Kinerja Pemerintah
Jika dibandingkan dengan hasil survei pada Januari lalu, yakni 6,8 persen, elektabilitas PKS menunjukkan penurunan.
Sedangkan PKB cenderung stagnan dengan 5,5 persen (Januari), dan 5,4 persen (Juni).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.