JAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin berduka atas wafatnya ulama kharismatik asal Kendal dan sesepuh kiai NU KH Dimyati Rois pada pagi ini, Jumat (10/06/2022) pukul 01.13 WIB di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang, Jawa Tengah.
Wapres Ma’ruf Amin dan Kiai Dimyati Rois diketahui sama-sama aktif di NU, apalagi kiai tersebut adalah mustasyar PBNU. Mustasyar adalah kumpulan kiai khos dan ulama penasihat organisasi.
“Bangsa Indonesia kembali berduka karena kehilangan salah satu tokoh ulama besarnya yakni K.H. Dimyati Rois yang berpulang hari ini,” tulis situs resmi WapresRI, Jumat (10/6).
Ma’ruf Amin pun turut mengisahkan, sahabatnya itu merupakan sosok ulama terkemuka. Maka dari itu, Wapres merasakan dukacita mendalam atas wafatnya sahabatnya tersebut.
Menurut Wapres, Kiai Dimyati merupakan sosok ulama kharismatik pencetak santri unggul dan berdaya saing.
Mereka berdua juga sama-sama anggota AHWA, kumpulan ulama khos di NU yang diberi amanah memilih Rais Aam PBNU, pucuk tertinggi ulama di NU.
Pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung pada 2021 lalu, Kiai Dimyati terpilih menjadi salah satu dari sembilan Anggota AHWA. Bahkan ia mendapatkan suara terbanyak saat itu, yakni 503 suara.
Bersama delapan kiai lainnya, ia kemudian memilih dan menetapkan Rais Aam Syuriyah PBNU, yakni KH Miftahul Akhyar dari Pesantren Miftahussunnah, Surabaya.
“Sebagai Mustasyar PBNU dan satu dari 9 anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), Mbah Dim sapaan hangat yang biasa kita kenal adalah seorang ulama kharismatik. Kiprahnya di dunia pesantren telah banyak mencetak santri-santri unggul dan berdaya saing,” ungkapnya.
Melalui ilmu yang diamalkannya, tutur Wapres, Kiai Dimyati telah membawa santri untuk mampu menjadi manusia berdaya guna dalam mengisi pembangunan di tanah air.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.