Pada Februari 2022 lalu, Cak Imin sempat berkunjung untuk sowan dengan ulama kharismatik asal Rembang tersebut.
Cak Imin dalam kesempatan itu kagum dengan Gus Baha dan berharap ke depan agar lahir ulama-ulama lain sekaliber beliau.
"Gus Baha juga memberi inspirasi buat kita semua bahwa beragama itu indah, mulia, menyenangkan dan membahagiakan," katanya waktu itu.
"Ayo kita lahirkan Gus Baha-Gus Baha baru dari pesantren-pesantren kita di seluruh Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Kutipan Gus Baha Ditempelkan Logo PKS, Mardani Ali Sera Minta Maaf
Sebelumnya, Pengamat PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama, menilai Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masih jadi terkuat di NU.
“Kalau yang sampai saat ini orang NU di politik praktis ya Cak Imin masih terkuat dan berpotensi karena dia Ketua Umum partai. Tapi rasanya bukan untuk menjadi presiden, tapi harus dilihat dulu,” ujarnya kepada KOMPAS TV Sabtu (21/5/2022).
Penulis buku kontroversial sejarah kejatuhan presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid bertajuk Menjerat Gus Dur (2019) itu lantas menilai, upaya Cak Imin saat ini memang harus mempertahankan suara PKB.
“Tugas Cak Imin saat ini minimal bisa mempertahankan suara yang PKB dapat pada 2019 lalu,” katanya.
Suara PKB pada Pileg 2014 adalah 11.298.950 atau 9,04 persen. Sedangkan pada Pileg 2019 mendapatkan 13.570.097 suara atau 9,69 persen.
Meski begitu, kata Virdika, dalam politik apa saja bisa terjadi.
Termasuk juga, lanjut Virdika, upaya Cak Imin dalam merebutkan suara Nahdliyin yang mulai tidak satu suara ke PKB dan Cak Imin.
Meskipun, ia mengakui, Cak Imin memang dekat dengan para ulama dan itu yang membuatnya kuat, khususnya kantong NU seperti Jawa Timur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.