JAKARTA, KOMPAS. TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menanggapi insiden penolakan Singapura terhadap pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang ingin memasuki negara itu.
Menurut Muhadjir, kasus Abdul Somad merupakan gambaran bahwa warga Indonesia dan Singapura merupakan tetangga yang harus saling menghormati dan menjaga etika.
“Beginilah hidup bertetangga itu, tidak hanya artinya (dari) rumah ke rumah, tetapi sesama negara juga ada etika, ada tata cara saling menghormati,” ujar Muhadjir, Kamis (19/5/2022).
Muhadjir mengatakan, dalam hidup bertetangga sehari-hari, penting untuk menjaga tutur kata.
Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Indonesia Tak Bisa Intervensi Singapura yang Tolak Kedatangan Ustaz Abdul Somad
Dalam konteks bernegara pun, disebutkan Muhadjir, penting bagi warga negara untuk saling menjaga ucapan.
“Kita sebaiknya sama, dengan bertetangga mulai menjaga lidah, menjaga mulut, menjaga tangan, sehingga kita bisa hidup enak,” ungkapnya.
Dengan menjaga tutur kata dan perbuatan kepada tetangga, imbuhnya, maka tak perlu ada peristiwa pengusiran.
“Kita bisa bertamu ke tetangga juga enak, tidak perlu diusir. Sebaliknya juga gitu, kita menerima tetangga datang dengan enak,” tukasnya.
Baca Juga: Komentar TB Hasanuddin Soal Ustaz Abdul Somad yang Ditolak Masuk Singapura?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.