JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman mengatakan, pihaknya akan memanggil politikus PDIP Harvey Malaihollo pada Kamis (19/5/2022). Pemanggilan itu untuk meminta klarifikasi yang bersangkutan soal Harvey menonton video porno saat rapat.
"Kemarin rapat internal sudah yang dilaksanakan secara hybrid memutuskan ada belasan perkara termasuk saudara HM (Harvey Malaihollo) yang akan dilakukan pemanggilan klarifikasi. Jadwalnya kalau enggak salah besok, Kamis 19 Mei 2022, jadi para pengadu dan teradu dipanggil," kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).
Politikus Partai Gerindra itu memastikan akan memproses setiap laporan yang masuk ke MKD.
Baca Juga: MKD DPR Panggil Seorang Anggota FPDIP yang Nonton Video Porno di Persidangan Mendatang
"Intinya kami perlu sampaikan bahwa semua pengaduan yang masuk akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Harvey Malaiholo ketahuan menonton video porno saat rapat di Komisi IX. Politikus PDIP itu pun menyesali perbuatannya dan sampai harus menangis saat dipanggil oleh pimpinan fraksi.
Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI Bambang Wuryanto menjelaskan, alasan Harvey menangis saat dipanggil dirinya dan Ketua Fraksi Utut Adianto. Berdasarkan pengakuan Harvey, perbuatan tersebut telah mencoreng nama baik partai dan keluarganya hingga dia tak kuasa menitikkan air mata.
"Dia merasa sangat bersalah karena mmbuat fraksi khususnya partai pada umumnya merasa dia melakukan tindakan yang membuat dia malu memalukan dirinya memalukan keluarganya memalukan fraksi, memalukan partai. Maka dia terisak-isak menangis," kata pria yang karib disapa Bambang Pacul itu di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Baca Juga: Fraksi PDIP Benarkan Anggota DPR Inisial HM Nonton Film Porno Saat Rapat
Ia mengatakan, dirinya telah mengkonfirmasi kepada yang bersangkutan kalau dia sedang membuka pesan WhatsApp yang berisi video porno dan aktivitasnya direkam oleh seseorang.
Menurut dia, ini merupakan modus yang sering dilakukan oleh seorang oknum politik ketika mereka ingin menjatuhkan lawannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.