Para peneliti telah menemukan bahwa orang dengan virus Corona cenderung mengalami sakit kepala sedang hingga parah, atau merasa nyeri berdenyut atau menusuk.
Meskipun, orang tersebut telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 sebelumnya.
Umumnya, batuk memang merupakan gejala infeksi virus Corona varian Omicron, yang terjadi secara terus-menerus atau persisten.
Apalagi jika tenggorokan menjadi terasa gatal hingga muncul batuk kering, maka orang yang sudah vaksinasi pun mesti mewaspadainya sebagai gejala Covid-19 varian Omicron.
Samkin banyak pasien Covid-19 varian Omicron yang mengeluhkan rasa mual dan hilangnya selera makan sebagai gejala awal infeksi.
Bahkan, tak sedikit di antara mereka adalah orang-orang yang sudah divaksin sebanyak dua sampai tiga kali atau booster.
Baca Juga: Varian Omicron Menyebar Cepat di Indonesia, Kapan Pandemi akan Berakhir?
Sakit dan nyeri tubuh dapat disebabkan oleh semua jenis Covid-19, tetapi beberapa pasien yang terinfeksi Omicron baru-baru ini sering mengeluhkannya terjadi di punggung bawah.
Kondisi tersebut seharusnya berlangsung selama beberapa hari dan biasanya akan terjadi pada tahap awal infeksi.
Infeksi dari Omicon juga dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan beberapa orang menderita diare parah.
Mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah kemungkinan besar akan mengalami ini dan gejala gastrointestinal lainnya, dan kemungkinan besar akan terjadi pada tahap awal infeksi.
Beberapa orang yang telah dites positif Omicron telah melaporkan adanya gejala ruam kulit.
Dari penelitian dijelaskan bahwa ada tiga jenis ruam kulit berbeda yang dialami pasien Omicron yakni gatal, biang keringat, dan chilblains. Ketiga jenis ruam ini menyebabkan kulit menjadi merah dan gatal.
Cara meredakannya, bisa dengan mengoleskan salep kalamin ke area yang dirasa gatal atau mengonsumsi antihistamin.
Sumber : Kompas.com/National World
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.