Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Kekerasan terhadap pemuka agama di sejumlah daerah muncul ke permukaan dalam beberapa pekan. Namun anehnya, sejumlah pelaku penyerangan tersebut diduga gila atau tak waras. Berawal dari akhir Januari lalu (27/1), pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah di Cicalengka, Jawa Barat, KH Umar Basri, diserang orang tak dikenal usai menjalankan sholat shubuh di masjid pesantren. KH Umar Basri tiba-tiba dianiaya oleh Asep Ukin tanpa sebab, yang dalam pemeriksaan sementara diduga memiliki gangguan jiwa.
Sementara Komandan Brigade Pengurus Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustaz Prawoto, mengalami hal serupa. Ia bahkan tewas karena penyerang yang juga mengalami gangguan jiwa. Sementara yang terjadi di Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta, Romo Prier dan jemaatnya luka akibat serangan senjata tajam oleh pelaku. Kali ini pelaku tengah di dalami keterkaitannya dengan jaringan teroris.
Kejadian terus berkembang, hingga pekan lalu (12/2) seorang pelaku melakukan penyerangan terhadap jamaah Masjid di Tuban, Jawa Timur. Lagi-lagi, pelaku diduga gila. Demikian pula di Lamongan, Jawa Timur.
Jurnalis KompasTV, Aiman Witjkasono tidak hanya menelusuri tempat peristiwa terjadi di Bandung, Jawa Barat. Aiman juga secara eksklusif menemui KH Umar Basri sebagai korban penyerangan, hingga keluarga tersangka penyerang di Garut. Benarkah tersangka gila? Aiman mewawancarai Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.