JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mempunyai rencana untuk membeli dua kapal selam baru dari Prancis yakni Scorpene.
Pembelian dua kapal selam Scorpene tersebut masuk dalam kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam yang telah ditandatangani antara pihak PT PAL Indonesia dan NAVAL Grup dari Perancis di Jakarta, Kamis (10/2/2022).
"Hari ini kita telah tandatangani MoU kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam antara PT PAL dengan NAVAL grup dari Perancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpene," kata Prabowo dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/2/2022).
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan dengan Dassault Aviation (Perusahaan Dirgantara Prancis) juga telah menandatangani kontrak akuisisi untuk enam jet Dassault Rafale.
Keenam jet tersebut akan menjadi pembelian awal dari total 42 pesawat yang rencananya akan dibeli Indonesia.
Baca Juga: Kapal Selam Nuklir AS Ternyata Tabrak Gunung Bawah Laut di Laut China Selatan, Komandannya Dicopot
Dilansir dari naval-technology.com, kapal selam Scorpene dikembangkan bersama oleh perusahaan pembuat kapal milik negara Prancis DCNS (sekarang Naval Group) dan pembuat kapal Spanyol Navantia (sebelumnya Bazan, kemudian Izar).
Kapal selam Scorpene pertama dipesan oleh Chili bernama O'Higgins, dibangun di galangan kapal DCN di Cherbourg dan diluncurkan pada November 2003.
Kapal tersebut pertama kali bertugas pada September 2005 dan tiba di Chili pada Januari 2006.
Kapal kedua yang bernama Carrera, juga dipesan oleh Chili, dibangun di galangan kapal Navantia di Cartagena, Spanyol.
Carrera diluncurkan pada November 2004 dan ditugaskan pada Juli 2006.
Kapal selam tersebut tiba di pangkalannya di Talcahuano pada Desember 2006.
Baca Juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik, Kali Ini Ditembakkan dari Kapal Selam
Scorpene atau kapal selam serang konvensional (SSK) Scorpene 2000 adalah kapal selam propulsi konvensional 2.000 ton yang dirancang dan dikembangkan oleh Naval Group.
Scorpene menggunakan desain modular dengan sistem tempur SUBTICS yang terintegrasi penuh serta memiliki rasio indiscretion terbaik yang tersedia dengan bagian AIP Fuel Cell 2nd Generation (FC2G).
Kapal selam ini berukuran panjang 66 meter hingga 82 meter dan mampu membawa 25 hingga 31 awak.
Scorpene 2000 adalah evolusi dari kapal selam Scorpene dan cocok untuk semua jenis misi seperti serangan jarak jauh, peperangan kapal permukaan, dan operasi khusus.
Kapal selam serang Scorpene dapat membawa 18 torpedo dan rudal atau 30 ranjau. Ini juga dilengkapi dengan enam tabung torpedo 21 inci yang menyediakan kemampuan peluncuran salvo.
Peluncuran debit positif adalah menggunakan dengan pompa turbin udara.
Senjata kapal selam Scorpene termasuk torpedo anti-kapal dan anti-kapal selam, serta rudal anti-permukaan.
Untuk penanganan dan pemuatan senjata dilakukan secara otomatis.
Kapal selam ini dilengkapi suite sonar kapal yang mencakup array silinder pasif jarak jauh, sonar intersep, sonar aktif, array terdistribusi, array sayap, sonar resolusi tinggi untuk penghindaran ranjau dan rintangan, serta array yang ditarik.
Scorpene mampu berada di laut selama 240 hari pertama setahun dan mampu menyelam di kedalaman maksimum 300 meter.
Saat ini, setidaknya sudah ada empat negara yang menggunakan kapal selam Scorpene untuk Angkatan Laut mereka yaitu Chili, Malaysia, India dan Brasil.
Baca Juga: Curiga Nuklir Bocor, China Desak AS Jelaskan Insiden Tabrakan Kapal Selam di Laut China Selatan
Sumber : Kompas.com/Naval Technology
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.