Kompas TV nasional politik

Cerita Luhut Selama Jadi Komandan Penanganan Covid-19: Saya Baru Sadar Ahli Kita Hebat-Hebat

Kompas.tv - 30 Januari 2022, 04:45 WIB
cerita-luhut-selama-jadi-komandan-penanganan-covid-19-saya-baru-sadar-ahli-kita-hebat-hebat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi pembicara di Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, dilansir tayangan YouTube Yakoma PGI, Sabtu (29/1/2022). (Sumber: YouTube Yakoma PGI)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendapat pengalaman baru selama ditunjuk menjadi komando lapangan penanganan Covid-19.

Menurutnya selama ini banyak orang mengira bahwa ahli di bidang kesehatan dari luar lebih hebat dibanding para ahli dalam negeri.

Namun nyatanya, sambung Luhut, selama lebih dari satu tahun menjadi ditunjuk sebagai Wakil Ketua KPC-PEN dan Koordinator PPKM di Jawa-Bali, banyak ahli dan pakar keilmuan mulai dari epidemiologi, hingga tenaga kesehatan dan farmasi Indonesia, memberikan masukan yang sangat baik dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kesulitan Investasi di RI, Investor Diminta Tak Segan Kontak Luhut

"Saya setelah menangani Covid-19 ini baru sadar betul-betul, bahwa ahli-ahli kita itu jago-jago, hebat-hebat. Hanya selama ini kurang kita berdayakan. Kita selalu pikir orang asing lebih hebat," ujarnya Luhut saat menjadi pembicara dikutip dari tayangan YouTube Yakoma PGI, Sabtu (29/1/2022).

Luhut menambahkan selama ini kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi selalu berdasarkan data.

Di samping itu dirinya juga banyak berkonsultasi dan meminta pandangan dari para ahli kesehatan dalam negeri sebagai salah satu indikator saat membuat kebijakan.

Hasil dari kombinasi data dan masukan para ahli Tanah Air, Indonesia berhasil menjadi salah satu negara yang terbaik dalam menangani pandemi Covid-19 yang kompleks.

Baca Juga: Konferensi Pers Evaluasi PPKM, Luhut Binsar: Pemerintah Gunakan Asesmen Level untuk Pengetatan

Menurut Luhut tidak banyak negara seperti Indonesia yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.

"Indonesia salah satu yang terbaik kenapa. Karena saya dengerin juga pendapat ahli-ahli itu. Dan saya katakan kepada anda pandangan mereka sangat berbasis kuat dari keilmuan. Jadi kita tidak perlu mencari-cari keluar," ujar Luhut. 

Undang para ahli

Dalam berbagai kesempatan Luhut selalu menyatakan bahwa dirinya kerap meminta masukan dari pakar-pakar kesehatan selama penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Covid-19 Naik, Luhut: Teater Perang Sedang Terjadi di Jabodetabek, Segera Percepat Vaksin Booster

Seperti ketika pemerintah menyiapkan skenario menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Bersama jajaran pemerintah yang masuk dalam Satgas Penanganan Covid-19, Luhut menggelar dialog virtual dengan para epidemiolog, pakar kesehatan, dokter, dan pakar sosial dari berbagai lembaga pendidikan dan penelitian di Indonesia, Jumat (14/1).

Dalam pertemuan itu, Luhut menyatakan ia mendapat masukan dari epidemiolog dan dokter bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah.

Baca Juga: Ini Strategi Pemerintah Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron

Masukan yang diterima kemudian dikaji kembali sehingga menjadi sebuah strategi dalam penanganan Covid-19.

"Kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca-lonjakan Omicron ini," ujar Luhut, dikutip dari Kompas.com.

Kemudian saat menggelar konferensi pers secara virtual terkait perkembangan penanganan Covid-19 pada Senin (24/1) lalu. 

Luhut juga menyinggung dirinya meminta masukan dari para ahli terkait peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.

Baca Juga: 3 Arahan Presiden Jokowi di Tengah Meroketnya Kasus Omicron

"Kami mendiskusikan dengan detil dengan pakar-pakar kita dari berbagai universitas. Baik Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga. Semua kita mintai pendapat," ujar Luhut.

Dengan menganalisis berbagai indikator dan atas pandangan para ahli itu, sambung Luhut, Pemerintah menyimpulkan masih dalam kendali penuh menghadapi Omicron.

"Peningkatan kasus relatif terkendali, jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan varian Delta," ujar Luhut.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x