JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara soal penyebab bentrok antarwarga di dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Mahfud memastikan bahwa bentrok itu bukan konflik yang disebabkan oleh isu suku, ras, agama, dan antargolongan atau SARA.
"Tidak ada satu pun yang bermotif SARA. Mohon jangan dikembang-kembangkan. Tidak ada motif SARA," tegas Mahfud dilansir dari Antara, Jumat (28/1/2022).
Kata dia, bentrok antarwarga di Haruku didorong oleh persoalan tanah, khususnya mengenai batas wilayah.
"Di Haruku itu konflik tanah antar penduduk desa yang merasa saling klaim. Jadi, bukan SARA dalam arti SARA yang dikenal dalam politik. (Itu konflik) tanah murni," tutur Mahfud.
"Alhamdulillah sekarang aman terkendali," tambah Mahfud.
Baca Juga: Buntut Bentrok Pulau Haruku, Mahasiswa Maluku di Yogyakarta Deklarasikan Damai
Sebelumnya diberitakan bahwa bentrok antarwarga dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, tidak hanya menghanguskan ratusan rumah warga namun juga harta benda lainnya.
Polda Maluku mencatat dalam bentrok yang terjadi pada Rabu (26/1/2022), sejumlah mobil dan puluhan sepeda motor warga hangus terbakar.
“Untuk roda dua umum itu ada 19 unit dan roda empat sembilan unit yang rusak,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada wartawan di kantor Polda Maluku, Jumat (28/1/2022).
Selain sepeda motor dan mobil milik warga, tiga sepeda motor dinas polisi dan satu sepeda motor dinas TNI juga ikut terbakar.
“Motor dinas Polri 3 unit dan satu motor dinas TNI juga rusak,” katanya.
Adapun kendaraan roda dua milik warga Desa Kariuw yang berhasil diselamatkan sebanyak 58 unit.
Warga Desa Kariuw yang menjadi korban dalam bentrokan saat ini mengungsi di Desa Aboru yang berjarak 15 kilometer dari desa mereka.
“Untuk kendaraan roda dua masyarakat yang utuh ada 58 unit dan saat ini diamankan oleh aparat TNI Polri,” katanya.
Baca Juga: Pemprov Maluku Segera Bangun Pos Keamanan di Pulau Haruku untuk Redam Konflik
Diketahui, bentrok antara dua desa bertetangga di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, pecah pada Rabu (26/1/2022).
Bentrokan yang diduga dipicu oleh masalah sengketa lahan itu menyebabkan lebih dari 200 rumah warga di Desa Kariuw hangus dibakar massa.
Bentrokan juga menyebabkan tiga warga meninggal dunia dan empat warga lainnya terluka, termasuk seorang anggota polisi.
Untuk mencegah bentrokan terus berlanjut, aparat TNI Polri kini telah diterjunkan ke wilayah itu guna menyekat perbatasan kedua desa bertetangga tersebut.
Baca Juga: Kronologi Bentrok Dua Desa di Maluku Tengah, Diduga karena Sengketa Lahan
Sumber : Kompas.com/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.