JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Waspada Covid-19 Lembaga Eijkman (WASCOVE) per Sabtu, 1 Januari 2022, menyatakan pamit.
Pernyataan ini disampaikan pihak Eijkman melalui akun media sosial resminya, @eijkman_inst, pada Jumat (31/12/2021) malam.
"Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selamat Tahun Baru 2022. Salam sehat, WASCOVE. Bersama, kita pulih kembali. Kami Pamit," tulis Eijkman dikutip, Minggu (2/1/2022).
WASCOVE merupakan tim yang dibentuk untuk menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Selama pandemi, tim WASCOVE berperan dalam deteksi dan penelitian virus SARS-CoV-2, termasuk penelitian plasma konvalesen dan pengembangan Vaksin Merah Putih.
Hingga 31 Desember 2021, Eijkman melaporkan telah mendistribusikan lebih dari 155.000 Viral Transport Medium (VTM) ke puluhan provinsi di Indonesia.
"Sampai tanggal 31 Desember 2021, WASCOVE telah mendistribuskan lebih dari 155.000 VTM (Viral Transport Medium) ke 33 Provinsi di Indonesia," tulis Eijkman dalam unggahannya.
Baca Juga: Varian Mu Disebut Tidak Lebih Ganas Dari Varian Delta, Ini Penjelasan Eijkman
Selain itu, WASCOVE berhasil memeriksa lebih dari 95.000 sampel Covid-19 dari 351 fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes).
Kemudian menyerahkan 2,345 Whole Genome Sequence SARS-CoV-2 ke GISAID dengan 550 sequence tambahan yang sedang dianalisis.
Bahkan, sejumlah penghargaan juga telah diraih WASCOVE sebagai buah dari kinerjanya.
Antara lain penghargaan Top 5 Kategori Replikasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2021 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dan Gold Award dalam ketegori Inovasi IT Kesehatan Indonesia Healthcare Innovation Award V 2021.
Perlu diketahui, pamitnya Eijkman merupakan buntut dari integrasi dan pengambilalihan kerja oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Adapun Lembaga Biologi Molekuler Eijkman saat ini resmi berada di bawah naungan BRIN.
Namun begitu, meleburnya Eijkman dengan BRIN menuai respons pilu dari warganet. Hingga pukul 11.42 WIB, Eijkman masuk trending di media sosial dengan jumlah cuitan mencapai 32,7 ribu.
Beberapa pihak yang merespons sangat menyayangkan peleburan ini lantaran dinilai sebagai pelemahan riset nasional.
"Intervensi ke Eijkman Institute bentuk pelemahan riset nasional, terlebih peran besarnya di tengah pandemi. Di awal pandemi, Eijkman yang pertama-tama mendorong agar dilakukan tes banding atas false negatif Litbangkes," cuit akun @LaporCovid.
"Bentuk-bentuk pelemahan seperti ini yang membuat riset dan teknologi nasional berjalan mundur. Miris!"
"Eijkman Institute menjadi salah satu pondasi besar riset di Indonesia. Sayang sekali, semuanya dirusak! Untuk peneliti Eijkman Institute, Terima Kasih, Tuhan beserta selalu," imbuh akun @LaporCovid.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Lembaga Eijkman untuk masyarakat Indonesia. Terlebih atas dukungannya selama 33 tahun berdiri di tanah Air.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungan selama 33 tahun Lembaga Eijkman berkiprah dalam pengembangan penelitian Biologi Molekuler Kesehatan & Obat di Indonesia dan dunia. Mari jaga spirit & etos kerja dimanapun kita berada," pungkas akun @eijkman_inst.
Baca Juga: Eijkman Dorong Pengembangan Vaksin Nusantara Ikut Protokol Penelitian
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.