JAKARTA, KOMPAS.TV—Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memiliki nakhoda baru, KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum (Ketum) menggantikan Said Aqil Siroj.
Kantor Staf Presiden (KSP) pun ikut mengomentari terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU periode 2021-2026 tersebut.
Tenaga Ahli Utama KSP Rumadi Akhmad menyebut sosok Gus Yahya tak asing lagi bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo - Ma’ruf Amin.
"Beliau pernah menjadi Wantimpres, tentunya pemerintah sangat senang dengan terpilihnya Gus Yahya ini," ujar Rumadi, Jumat (24/12/2021), dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Erick Thohir: NU akan Sukses Berkat Pondasi Kiai Said dan Dilanjutkan Gus Yahya
Menurut dia, Gus Yahya merupakan bentuk kuatnya aspirasi regenerasi kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU).
"Gus Yahya adalah simbol kekuatan kader muda NU," imbuh Rumadi.
Rumadi berharap, di bawah kepemimpinan Gus Yahya, NU bisa terus menjaga khitah-nya sebagai organisasi sosial keagamaan yang menjaga ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an yang sudah ada selama ini.
Ia juga meminta NU terus bekerja sama dengan pemerintah, bukan hanya menjaga Negara Kesatuah Republik Indonesia (NKRI) dan menyejahterakan rakyat, tapi juga menjadi pilar untuk memperkuat agenda nasional pemerintah terkait moderasi beragama.
"NU organisasi yang suportif terhadap pemerintah, sejauh kebijakan pemerintah sejalan dengan prinsip-prinsip NU," tandas Rumadi.
Baca Juga: Puan: Gus Yahya Harus Mampu Jadikan PBNU Benteng Kebinekaan
Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meraih suara terbanyak dalam pemilihan ketua umum PBNU.
Kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu memenangkan pemungutan suara tahap kedua mengalahkan calon lain Said Aqil Siroj di Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung.
Yahya Cholil Staquf meraup 337 suara, sementara Said Aqil Siroj 210 suara.
Diketahui sebelumnya, penghitungan ini merupakan tahap kedua. Pada tahap pertama Gus Yahya secara resmi meraih suara paling banyak dari dua calon Ketua Umum PBNU.
Pada perhitungan tahap pertama, secara resmi ia meraup suara sebanyak 327, sementara dua calon lainnya yaitu Kiai Said Aqil Siroj 207 sedangkan As'ad Said Ali mengantongi sebanyak 17 suara.
Baca Juga: Muhaimin: Semoga dengan Terpilihnya Kiai Miftah dan Gus Yahya akan Banyak Inovasi di PBNU
Diketahui, pada tahap pertama yang merupakan penjaringan bakal calon Ketua PBNU ada 5 nama yang dicalonkan.
Mereka antara lain Gus Yahya, Said Aqil Siroj, As'ad Said Ali, Marzuki Mustamar, dan Ramadlan Bayo.
Dalam pemilihan tahap pertama ini, ada 552 suara yang diberikan kepada lima bakal calon ketua PBNU.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.