“Kami kalau melakukan pembersihan timbunan awan panas, ketinggiannya bisa antara 15 sampai 20 meter, tentu kita tidak akan mengambil pilihan bersiko,” paparnya.
Thoriq menjamin lokasi pemukiman baru tidak akan jauh dari tempat mereka semula. Warga pun tidak akan kehilangan hak atas sawah milik mereka.
Sementara itu Thoriq menyatakan warga sudah dihimbau berkali-kali agar tidak dulu kembali ke tempat tinggal mereka. Bahkan sebagai antisipasi, jalan-jalan untuk menuju tempat tinggal yang rawan bencana sudah ditutup.
Namun, banyak warga yang melewati jalan-jalan kecil agar bisa kembali ke rumah, dengan tujuan untuk menyelamatkan harta benda mereka.
Baca Juga: Kepada Jokowi, Pengungsi Cerita Detik-detik Gunung Semeru Erupsi: Tak Sampai 1 Menit, Langsung Gelap
Thoriqul Haq menyampaikan data terbaru jumlah korban dampak peristiwa erupsi Gunung Semeru. Sampai saat ini tercatat 35 orang meninggal dunia, 120 luka-luka dan 16 orang masih belum ditemukan.
Dia mengatakan telah melaporkan ke Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Lumajang untuk meninjau korban erupsi, bahwa terdapat 34 orang meninggal dunia.
Namun, pada Selasa sore, Thoriqul kembali menerima laporan adanya satu korban jiwa lagi.
“Saya diberi kabar oleh Bupati Jember. Satu pasien yang di rujuk ke Rumah Sakit Jember yang mengalami luka bakar di atas 80 persen, baru saja meninggal dunia,” kata Thoriqul.
Sementara dari 120 korban luka-luka, Thoriq merinci bahwa sebanyak 82 orang mengakami lua ringan, sementara 38 orang luka berat.
Dia juga mengatakan ada 43 laporan kehilangan anggota keluarga. Saat ini sebanyak 16 orang masih dalam proses pencarian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.