JAKARTA, KOMPAS. TV – Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyebut sebanyak 2970 rumah warga dan 13 fasilitas umum rusak akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Warga yang berada di daerah rawan, diharapkan meninggalkan tempat tinggal lamanya, dan berseda direlokasi ke pemukiman baru.
“Relokasi adalah pilihan yang terbaik bagi kami untuk betul-betul masyarakat bisa selamat,” kata Thoriqul Haq saat menjadi narasumber Breaking News KOMPAS TV, Selasa (7/12/2021).
Dia menjelaskan, ada beberapa dusun yang menjadi prioritas untuk direlokasi yaitu Kampung Renteng dan Dusun Kamar Kajang di Desa Sumber Wulu. Selain itu juga di desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Relokasi diperlukan karena rumah-rumah daerah itu sudah sudah rusak karena tertimbun material guguran awan panas.
Baca Juga: Mengenal Jembatan Gladak Perak, Jembatan Bersejarah yang Putus Karena Erupsi Gunung Semeru
Menurut Thoriq, hampir mustahil untuk kembali tinggal di daerah-daerah tersebut. Pembersihan rumah-rumah pun sulit sebab material guguran awan panas yang menimbun rumah mencapai ketinggian 15 hingga 20 meter.
Thoriq menjelaskan rencana relokasi. Misalnya untuk warga Kampung Renteng dan Kamar Kajang, Pemda Lumajang mengusulkan relokasi ke salah satu bidang lahan milik PT Perhutani.
“Kita usulkan salah satu lahan perhutanil untuk bisa dijadikan tempat relokasi masyarakat yang tidak memungkinkan untuk kembali membangun rumahnya,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Lumajang: Korban Jiwa Erupsi Semeru Bertambah Jadi 35, Luka 120 Orang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.