Kompas TV nasional peristiwa

Hampir 3000 Rumah Warga Rusak Akibat Erupsi Semeru, Bupati Lumajang Rencanakan Relokasi Pemukiman

Kompas.tv - 7 Desember 2021, 20:53 WIB
hampir-3000-rumah-warga-rusak-akibat-erupsi-semeru-bupati-lumajang-rencanakan-relokasi-pemukiman
 Jembatan penghubung utama Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang, Geladak Perak, yang ambruk terdampak erupsi Gunung Semeru akan dibangun dengan struktur berbeda. (Sumber: Pemkab Lumajang)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS. TV – Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyebut sebanyak 2970 rumah warga dan 13 fasilitas umum rusak akibat bencana erupsi Gunung Semeru. Warga yang berada di daerah rawan, diharapkan  meninggalkan tempat tinggal lamanya, dan berseda direlokasi ke pemukiman baru.

“Relokasi adalah pilihan yang terbaik bagi kami untuk betul-betul  masyarakat bisa selamat,” kata Thoriqul Haq saat menjadi narasumber Breaking News KOMPAS TV, Selasa (7/12/2021).   

Dia menjelaskan, ada beberapa dusun yang menjadi prioritas untuk direlokasi yaitu Kampung Renteng dan Dusun Kamar Kajang di Desa Sumber Wulu. Selain itu juga di desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Relokasi diperlukan karena rumah-rumah daerah itu sudah sudah rusak karena tertimbun material guguran awan panas.

Baca Juga: Mengenal Jembatan Gladak Perak, Jembatan Bersejarah yang Putus Karena Erupsi Gunung Semeru

Menurut Thoriq, hampir mustahil untuk kembali tinggal di daerah-daerah tersebut. Pembersihan rumah-rumah pun sulit sebab material guguran awan panas yang menimbun rumah mencapai ketinggian 15 hingga 20 meter.

Thoriq menjelaskan rencana relokasi. Misalnya untuk warga Kampung Renteng dan Kamar Kajang, Pemda Lumajang mengusulkan relokasi ke salah satu bidang lahan milik PT Perhutani.

“Kita usulkan salah satu lahan perhutanil untuk bisa dijadikan  tempat relokasi masyarakat yang tidak memungkinkan untuk kembali membangun rumahnya,”  ujarnya.

Baca Juga: Bupati Lumajang: Korban Jiwa Erupsi Semeru Bertambah Jadi 35, Luka 120 Orang




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x