BALI, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memecat Kapolda yang tidak bisa mengatasi pandemi Covid-19 di wilayah tugasnya.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat memberi Pengarahan kepada Kepala Satuan Wilayah Tahun 2021, Jumat (3/12/2021).
“Saya sudah titip kepada Kapolri hati-hati, Kapoldamu kalau ini naik terus (angka penularan Covid-19), Saya akan perintahmu untuk ganti,” kata Jokowi.
“Ternyata, turun, turun, turun, turun, artinya semua takut dicopot.”
Indonesia, kata Jokowi, memang sempat berada di angka 56.000 kasus penularan Covid-19 per hari akibat varian Delta.
Tetapi, kemarin dalam monitornya kasus positif Covid-19 berada di angka 311 untuk harian.
“Ini capaian yang luar biasa dan tidak semua negara mengalami ini, yang di level 1 sekarang ini Indonesia, Cina, India, Jepang, Taiwan,” ujarnya.
Baca Juga: Omicron Terdeteksi di Singapura, Jokowi Minta Polri dan TNI Jaga Ketat Perbatasan
“Ini negara besar sekali, gede banget bisa mengendalikan. Itu yang kita harus benar-benar bersyukur tapi ancaman ini belum selesai kita boleh bersyukur, bertangga tapi tetap harus waspada hati-hati,” tambah Jokowi.
Sebab, lanjutnya, Indonesia tengah dihadapkan dengan ancaman gelombang keempat yakni varian Omicron.
“Hati-hati tadi pagi sudah dapat kabar sudah sampai ke Singapura,” ucapnya.
“Utamanya Polda-Polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain, karena yang membawa bisa orang asing kulit, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri.”
Jokowi menuturkan, saat ini Omicron sudah masuk ke 29 negara dan penularannya lebih menular dari varian Delta.
“Ingat varian Delta itu menyebar di Indonesia waktu 2-3 minggu, semua langsung kena, ini lebih cepat, meskipun belum final tapi perkiraan 5 kali lipat lebih cepat,” ujarnya.
“Dan kemungkinan besar juga escape immunity, artinya dia bisa masuk ke sela sela antibodi kita yang sudah imun, dia bisa menerobos.”
Namun untuk kasus Omicron yang terjadi di Afrika Selatan, kata Jokowi, 87% yang dirawat itu memang belum di vaksin.
“Ini yang di Afrika Selatan, karena dia ditemukan pertama di situ dan 70% yang kena anak dibawah 4 tahun dan sebagian besar yang meninggal berusia di atas 60 tahun, ini omicron, study sementara seperti itu,” ungkap Presiden.
Oleh sebab itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta kepada Kapolri dan Panglima TNI beserta jajaran untuk mempercepat vaksinasi.
Sebab hingga saat ini dosis pertama baru mencapai 67,8% dan dosis kedua 46,9%.
Baca Juga: Soal Varian Omicron, Jokowi: Hati-hati, Saya Dapat Kabar Sudah Sampai Singapura!
“Masih jauh dari keinginan kita untuk masuk ke dosis 1-2 itu sudah ke 70% masih butuh kerja keras,” ucapnya.
“Dan provinsi-provinsi mana yang masih harus digencarkan ada 15 provinsi yang masih dibawah 60 persen, Sumsel, Sumbar, NTT, Kalbar, Kalsel, Riau, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Sulteng, Papua Barat, Maluku, Sultra, Aceh, Papua. Utamanya lansia.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.