JAKARTA, KOMPAS.TV - Jenderal TNI Dudung Abdurachman tengah berulang tahun yang ke-56 pada hari ini, Jumat (19/11/2021).
Pada hari ini pula, serah terima jabatan (Sertijab) Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) akan dilaksanakan Jumat sore nanti di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat.
Hal itu disampaikan Dudung usai mengikuti pelantikan di Istana Negara, Rabu (17/11/2021).
"(Sertijab) 19 November jam 4 sore (16.00 WIB) di Mabes TNI AD," ujar Dudung.
Adapun sertijab yang dimaksud yakni dari KSAD sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa, kepada Dudung.
Sementara pelantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai KSAD sebelumnya dilakukan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (17/11/2021) lalu.
Jenderal Dudung Abdurachman menjabat sebagai KSAD tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 TNI tahun 2021, tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Angkatan Darat.
Dudung diketahui menggantikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang pada saat yang sama dilantik menjadi Panglima TNI.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan menetapkan dan seterusnya, kesatu memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa SE MA SMC dengan NRP 31100 dari jabatannya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada Bangsa dan negara Republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut."
“Kedua mengangkat Letjen TNI Dudung Abdurachman SE, MM, NRP 32318 sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)," ujar Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Tonny Harjono.
Jabatan tersebut pun seakan menjadi kado ulang tahun bagi Dudung Abdurachman.
Baca Juga: Pengangkatan Dudung Abdurachman sebagai KSAD Tidak Mengejutkan
Dudung Abdurachman lahir di Bandung, 19 November 1965 dari pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam VI/Siliwangi.
Tak banyak yang tahu, Dudung ternyata memiliki darah keturunan Sunan Gunung Jati dari P. Sumbu Mangkurat Sari/Pangeran Trusmi (Syarif Wilayatullah) dari jalur putra "Pangeran Syeikh Pasiraga" Depok, Cirebon dari jalur cicitnya yang bernama Kuwu Muharom Wira Subrata Kepuh.
Melansir Youtube Kompas TV, Dudung sempat menceritakan soal perjuangan hidupnya usai sang ayah yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) meninggal dunia.
Padahal saat itu, Dudung hidup bersama kedelapan saudaranya beserta sang ibu.
Kehilangan sosok bapak, Dudung dan keluarga sempat mengalami kesulitan ekonomi.
Baca Juga: Terungkap! Ini Perbuatan Jenderal Dudung Abdurachman yangi Bikin Megawati Terharu
"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," ungkapnya.
Untuk membantu ibunya, Dudung menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.
"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," ujar Dudung.
Tak sampai di situ saja, selepas mengantar koran, Dudung membantu ibunya untuk menjajakan jualannya ke warung-warung.
"Pulang nganter koran, jam delapan pagi, saya nganter klepon (kue dagangan ibu) untuk dititipkan ke warung-warung di sekitar kodam, taman, dan sekolah-sekolah,"
Suatu hari, lanjut Dudung, ada insiden tak mengenakkan saat mengantarkan kue-kue ke lingkungan Komando Daerah Militer (Kodam).
Ia dicegat oleh salah satu prajurit TNI dan kue-kue dagangan ibunya ditendang hingga jatuh berserakan.
Kejadian itulah yang menjadi motivasi Dudung hingga kembali bersemangat untuk mengejar masa depan.
Baca Juga: Andika dan Dudung, Dua Jenderal Satu Tarikan Politik
"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira. Saat itu saya bangkit dan ingin jadi tentara," tuturnya kala itu.
Dalam pikirannya saat itu, orang yang memiliki jabatan tidak boleh semena-mena terhadap rakyat kecil.
Lulus dari SMA Negeri 9 Bandung pada tahun 1985, Dudung akhirnya memutuskan mendaftarkan diri di Akademi Militer Magelang.
Pada 1988, ia lulus Akademi Militer (Akmil) dari kecabangan Infanteri.
Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989—1992)
Danton II Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1992—1993)
Danton I Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1993—1994)
Kasi 2 Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1994—1995)
Dankipan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995)
Dan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995—1998)
Wadan Yonif 410/Alugoro (1998—1999)
Wadan Yonif 401/Banteng Raider (1999—2000)
Kasdim 0733/BS Semarang (2000—2002)
Pabandyaops Kodam II/Sriwijaya (2002)
Dan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya (2002—2004)
Dandim 0406/Musi Rawas (2004—2006)
Dandim 0418/Palembang (2006—2008)
Pabandya 2/Lurjahril Mabesad (2008—2009)
Pabandya 3/Diaga Mabesad (2009—2010)
Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)
Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya (2011—2012)
Paban 1/Ren Spersad (2012—2013)
Paban 1/Ren Spers TNI (2013—2014)
Pamen Denma Mabes TNI (2014—2015)
Dandenma Mabes TNI (2015)
Wagub Akmil (2015—2016)
Staf Khusus Kasad (2016—2017)
Wakil Asisten Teritorial Kasad (2017—2018)
Gubernur Akmil (2018—2020)
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jayakarta (2020—2021)
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2021)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2021—Sekarang)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.