JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut sejumlah berita yang menjadi sorotan sepanjang Selasa (12/10/2021) di Kompas TV.
Sorotan berita diawali dengan bursa pemilihan calon presiden yang memunculkan sejumlah nama tokoh nasional.
Nama-nama tersebut mulai diembuskan melalui partai politik dan deklarasi pendukungan calon presiden.
Kemudian datang dari bisnis, Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur.
Pembangunan ini merupakan salah satu kebijakan strategis terkait industri tembaga di Indonesia.
Terakhir dari kasus kekerasan seksual di Luwu Timur, Tim Kuasa Hukum menilai pihak kepolisian tak punya perspektif perlindungan terhadap korban. Polres Luwu Timur malah mendatangi rumah korban dan menyebabkan identitas korban terbuka.
Berikut rangkuman berita KOMPAS TV sepanjang Selasa (12/10) kemarin.
Riuh bursa pemilihan calon presiden (capres) sudah mulai terdengar meski pemilihan baru dilakukan 3 tahun lagi.
Diberitakan KOMPAS TV, indikasi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto akan kembali maju sebagai capres tahun 2024 semakin menguat.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan menerima aspirasi kader Gerinda di daerah untuk meminta Prabowo maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kader tersebut berada di Sulawesi Selatan.
Sementara relawan Generasi Muda Pejuang Nusantara atau Gema Puan dideklarasikan Minggu (10/10/2021) kemarin di Malang, Jawa Timur.
Gema Puan menyatakan dukungannya kepada Ketua DPR Puan Maharani untuk maju dalam pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Pilpres Masih 3 Tahun Lagi, Bursa Pencapresan Munculkan Sejumlah Nama Tokoh Nasional
Presiden Joko Widodo meresmikan groundbreaking pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10) pagi.
Pembangunan ini merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah terkait industri tembaga. Diketahui Indonesia telah mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia sebesar 51% saham.
Selama konstruksi Menteri BUMN menyatakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 40 ribu orang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Groundbreaking Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik
Tim Kuasa Hukum tiga anak diduga korban kekerasan seksual di Luwu Timur, Sulawesi Selatan menilai pihak kepolisian tak memiliki perspektif perlindungan korban.
Pasalnya Polres Luwu Timur malah mendatangi langsung rumah korban sehingga identitas para korban menjadi terbuka.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum Makassar Muhammad Haedir mengatakan identitas korban dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak, harus benar-benar menjadi perhatian dan harus dilindungi oleh penegak hukum.
Baca Juga: Kuasa Hukum Kecewa Polres Luwu Timur Terus Datangi Korban Kekerasan Seksual, Malah Buka Identitas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.