KOMPAS.TV - Buntut dari kemarahan Menteri Sosial Tri Rismaharini beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Sosial Gorontalo akhirnya dicopot dari jabatannya.
Kemarahan Tri Rismaharini mengungkap sejumlah masalah di Gorontalo. Salah satunya koordinasi dan komunikasi tentang data bansos yang tidak berjalan baik antara bupati dan dinas sosial.
Padahal, menurut Bupati Gorontalo, sejak awal pandemi pihaknya telah membentuk tim khusus data bansos.
Karena tak berjalan dengan baik, akhirnya data yang disampaikan ke Menteri Sosial tak sesuai dengan data sebenarnya.
Petugas PKH Kabupaten Gorontalo yang dimarahi oleh Menteri Sosial angkat bicara.
Ia mengaku terjadi kesalahpahaman saat ia menjelaskan penerima bantuan program keluarga harapan kepada Menteri Sosial.
Baca Juga: Gubernur Gorontalo: Mensos Risma Juga Sudah Minta Maaf
Nama warga belum masuk karena masih dalam proses surat perintah pencairan dana atau SP2D. Hal itu disebabkan adanya sinkronisasi data hingga terindikasi dinonaktifkan.
Sebelumnya, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengaku telah meminta maaf kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini soal kritiknya yang memarahi petugas pendamping program Keluarga Harapan di Gorontalo. Ia juga mengatakan Risma pun telah meminta maaf.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.