Pimpinan KAS adalah Toto Santoso Hadiningrat (42) dan Fanni Aminadia (41) yang mengaku sebagai raja serta ratu.
Mereka memalsukan dokumen dan memberi iming-iming dapat merubah nasib para pengikutnya. Nyatanya, KAS mewajibkan pengikutnya membayar iuran dengan mata uang Dollar AS senilai jutaan rupiah.
Toto sendiri mengaku mendirikan Keraton Agung Sejagat karena menerima wangsit dari leluhur dan Raja Sanjaya keturunan raja Mataram untuk meneruskan Kerajaan Mataram.
Pada September 2020, Toto serta Fanni mendapat vonis penjara masing-masing 4 dan 1,5 tahun karena menyebarkan berita bohong.
Baca Juga: Angling Dharma Kerajaan atau Bukan, Ini Penjelasan Jubir Baginda Sultan Iskandar Jamaludin
4. Kerajaan Jipang
Yayasan Keraton Jipang muncul sejak tahun 2014 di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Uniknya, Kerajaan Jipang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI pada tahun 2016.
Yayasan ini juga telah masuk dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Mereka mengaku sebagai perkumpulan trah Raja Adipati Jipang yang bernama Arya Penangsang.
Pemimpin mereka adalah sosok yang menyebut dirinya sebagai Gusti Pangeran Raja Adipati Arya Jipang II Barik Barliyan.
Barik Barliyan mengatakan, kelompoknya dibentuk dengan tujuan melestarikan sejarah dan budaya leluhur.
5. Kerajaan Tahta Suci
Lia Aminuddin atau Lia Eden muncul dan menggegerkan masyarakat Indonesia saat menyebut dirinya sebagai Imam Mahdi pada 1998. Ia juga mengaku sebagai reinkarnasi Bunda Maria.
Ia memimpin kelompok bernama jemaah Salamullah atau Kerajaan Tahta Suci Eden. Kelompok ini pernah mengadakan ritual perang melawan Nyi Roro Kidul pada Agustus 1999.
Sepak terjang Lia Eden dan Kerajaan Tahta Suci sampai membuat MUI melarang keberadaan mereka. Jemaah Salamullah dianggap menyelewengkan ajaran Islam.
Tak sampai di situ, Lia juga pernah menerima vonis penjara 2 kali, yaitu pada 29 Juni 2006 dan 2 Juni 2009.
6. Kerajaan Satria Piningit Weteng Buwono
Kerajaan Satria Piningit Weteng Buwono muncul di DKI Jakarta pada 2002, tetapi baru membuat heboh di tahun 2008 karena pengajian yang aneh.
Markas kerajaan ini terletak di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pemimpin kerajaan ini adalah Agus Imam Solichin yang mengaku sebagai raja.
Agus mempunyai 40 orang pengikut. Sebanyak 12 orang dari total anggota Kerajaan Satria Pinigit Weteng Buwono adalah anak-anak.
Para pengikut Kerajaan Satria Piningit Weteng Buwono ini biasanya kompak mengenakan gelang batu giok berwarna dan menggunakan ikat kepala merah putih.
Kelompok ini kerap berkumpul pada malam hingga pukul 3 dini hari menyanyikan lagu Cucak Rowo, lagu-lagu berbahasa Jawa hingga lagu Indonesia Raya.
Pada 2009, Agus sebagai pimpinan Kerajaan Satria Piningit Weteng Buwono dijatuhi hukuman penjara 2,5 tahun karena melakukan penodaan agama.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.