Kompas TV nasional peristiwa

Pembelaan Haris Azhar soal Luhut Bermain Tambang di Papua yang Berujung Somasi

Kompas.tv - 3 September 2021, 06:10 WIB
pembelaan-haris-azhar-soal-luhut-bermain-tambang-di-papua-yang-berujung-somasi
Direktur Lokataru Foundation Haris Azhar (Sumber: KOMPAS.com/Devina Halim)
Penulis : Fadhilah | Editor : Gading Persada

"Setelah kami teliti, saya katakan ini bukan riset, itu tidak ada menyatakan dalam kajian itu bahwa Luhut bermain, enggak ada. Itu yang Mas Haris mungkin lupa itu," jelas Juniver.

Dia pun menyebut bahwa laporan tersebut sengaja dibuat untuk "menyerang" Luhut.

"Artinya apa, mohon maaf ini, kami melihat bahwa ini sudah sistematis, masif, dari awal mereka sudah sasar Luhut Binsar Pandjaitan," tegas Juniver.

Atas dasar itu, pihaknya pun melayangkan surat somasi kepada Haris Azhar.


Polemik Luhut Bermain Tambang Papua

Adapun sebelumnya, Haris Azhar dan Fatia melakukan diskusi mengenai dugaan keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang di Papua.

Diskusi ini disiarkan melalui kanal YouTube Haris Azhar berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam".

Pembicaraan diskusi ini sendiri berangkat dari laporan "Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya" yang dilakukan YLBHI, Walhi Eksekutif Nasional, Pusaka Bentala Rakyat, Walhi Papua, LBH Papua, Kontras, JATAM, Greenpeace Indonesia, hingga Trend Asia.

Dikutip dari Kontras.org, kajian ini memperlihatkan indikasi relasi antara konsesi perusahaan dengan penempatan dan penerjunan militer di Papua dengan mengambil satu kasus di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Baca Juga: Luhut dan Moeldoko Somasi Aktivis, Pakar: Kedepankan Dialog Bukan ke Ranah Hukum

Dalam laporannya, ada empat perusahaan di Intan Jaya yang teridentifikasi, yakni PT Freeport Indonesia (IU Pertambangan), PT Madinah Qurrata’Ain (IU Pertambangan), PT Nusapati Satria (IU Penambangan), dan PT Kotabara Miratama (IU Pertambangan).

Dua dari empat perusahaan itu yakni PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Madinah Qurrata’Ain (PTMQ) adalah konsesi tambang emas yang teridentifikasi terhubung dengan militer atau polisi termasuk Luhut.

Setidaknya, ada tiga nama aparat yang terhubung dengan PTMQ. Mereka adalah Purnawirawan Polisi Rudiard Tampubolon, Purnawirawan TNI Paulus Prananto, dan Luhut.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x