Kompas TV nasional politik

DPD Minta Jokowi Tidak Hanya Luangkan Waktu untuk Dengar Puja Puji tapi Juga Kritik

Kompas.tv - 2 September 2021, 16:06 WIB
dpd-minta-jokowi-tidak-hanya-luangkan-waktu-untuk-dengar-puja-puji-tapi-juga-kritik
Presiden Jokowi saat menggelar pertemuan dengan para ketua umum dan sekretaris jenderal dari 7 partai koalisi pemerintah. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo diminta untuk bersikap sebagai Presiden Republik Indonesia yang berdiri di atas semua golongan. Satu di antaranya adalah dengan menyediakan waktu tidak hanya untuk bertemu partai koalisi tetapi juga oposisi.

Demikian Anggota Dewan Perwakilan Daerah Abdul Rachman Thaha mengatakan dalam keterangan tertulisnya kepada KOMPAS TV, Kamis (2/9/2021).

“Di Istana, Jokowi adalah Presiden. Presiden bagi semua pihak dan semua parpol. Termasuk kalangan dan parpol yang mengambil sikap oposisi terhadap pemerintah,” kata Thaha.

“Dengan statusnya sebagai presiden bagi semua tersebut, maka seharusnya bukan hanya parpol pendukung saja yang semestinya diundang ke Istana. Parpol oposisi pun seharusnya diundang.”

Baca Juga: Jokowi ke Lampung Tinjau Vaksinasi Covid-19, Dinkes Siapkan 3.000 Dosis Vaksin

Bagi Thaha ini merupakan konsekuensi Jokowi sebagai presiden yang sepantasnya tidak hanya menyediakan waktu secara khusus bagi puja-puji.

“Waktu khusus bagi kritik tajam pun sewajarnya diadakan pula, dan Jokowi selaku presiden juga bagi kalangan oposisi pun harus mau menyimaknya. Lakukan itu di Istana,” ujarnya.

“Lain hal sekiranya pertemuan perayaan itu diselenggarakan di kedai kopi, di penginapan, atau di lapangan terbuka. Bolehlah yang diundang hanya parpol pendukung saja.”

Dengan fakta bahwa Presiden Jokowi hanya mengundang anggota parpol yang tergabung dalam koalisi pemerintahan. Thaha berpendapat pertemuan dan pesta puja-puji di Istana sebagai wujud tidak proporsionalnya para elit koalisi dalam memosisikan diri.

“Mereka abai terhadap siapa diri mereka dan peran apa yang seharusnya mereka mainkan di kantor tempat kepala negara sekaligus kepala pemerintahan bekerja,” katanya.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Sebut Jokowi Pesan Amendemen UUD 1945 Jangan Sampai Bikin Gaduh

“Etika bertindak-tanduk selaku tokoh-tokoh pemimpin politik sudah tercecer sedemikian rupa. Pertemuan di Istana, tempat Jokowi menyambut para tamu koalisi dengan kapasitas sebagai presiden, seolah menguatkan simpulan banyak pihak bahwa oligarki politik semakin menjadi-jadi di negeri ini.”

Sebagai informasi, Presiden Jokowi memang telah menggelar pertemuan dengan sejumlah Ketua Umum dan Sekjen dari parpol pendukung koalisi. Di antaranya PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Golkar, PPP, PKB, dan PAN yang kini bergabung di koalisi.

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga baru saja menggelar pertemuan dengan parpol koalisi pendukung lainnya. Seperti halnya, PKPI, PSI, dan Partai Hanura.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x