JAKARTA, KOMPAS.TV - Hampir satu tahun pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, berpulang. Namun, sampai saat ini pemikirannya masih dikenang oleh banyak pihak.
Untuk mengenang satu tahun kepergian Jakob Oetama, digelar acara doa bersama secara virtual pada Sabtu (28/8/2021). Acara tersebut dipandu oleh Romo Andang Binawan, SJ dan digelar secara tertutup, hanya dihadiri keluarga terdekat.
Meski tidak persis satu tahun melalui perhitungan kalender Turki (global) namun sudah satu tahun dengan perhitungan kalender Jawa.
Romo Andang Binawan menuturkan tidak perlu menunggu satu tahun untuk mengenang dan mengirim doa. Romo Andang mengatakan kita bisa kapan saja mengirimkan doa untuk beliau.
Baca Juga: Pesan Jakob Oetama: Melihat Indonesia Jangan Hanya Jakarta - ROSI
“Apakah harus persis sama satu tahun menurut perhitungan yang mana? Kita tahu, Tuhan adalah Maha Besar yang sudah melampaui ruang dan waktu, maka kita berdoa kapan saja bahwa satu tahun adalah tanda kita selalu mengenang beliau,” kata Romo Andang Binawan.
Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9/2020).
Jakob Oetama wafat karena mengalami gangguan multiorgan. Usia sepuh kemudian memperparah kondisi beliau hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Baca Juga: Ini Pelajaran Hidup dari Jakob Oetama Kepada Anak-anaknya - AIMAN (Bag 4)
Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Almarhum wafat pada usianya yang memasuki 88 tahun.
Mengawali kariernya pertama kali menjadi seorang guru, namun Jakob Oetama memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia, bersama rekannya, PK Ojong.
Saksikan kembali acara mengenang satu tahun kepergian almarhum Jakob Oetama, klik di sini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.