Kompas TV nasional peristiwa

Menko Luhut: Akumulasi Angka Kematian Covid-19 Jadi Masalah, Bikin Distorsi

Kompas.tv - 9 Agustus 2021, 22:21 WIB
menko-luhut-akumulasi-angka-kematian-covid-19-jadi-masalah-bikin-distorsi
Ilustrasi PPKM level 4. (Sumber: Kompas TV/Ant/M Risyal Hidayat)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan ada masalah dalam data angka kematian Covid-19. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan angka kematian dari pertimbangan level PPKM.

“Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan ada input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang,” jelas Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (9/8/2021).

Menurut Luhut, masalah data itu menimbulkan distorsi pada penilaian status kedaruratan atau level PPKM.

“Kami sekarang terus bekerja keras untuk mengharmonisasi data dengan memperbaiki Silacak. Kami membentuk tim khusus yang menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian signifikan,” kata Luhut.

Baca Juga: PPKM Level 4 Diperpanjang Sampai 16 Agustus di Jawa-Bali

Luhut menyebut, Provinsi DI Yogyakarta adalah salah satu wilayah dengan data kematian Covid-19 bermasalah.

Karena indikator kematian itu dikeluarkan dari penilaian, 26 wilayah kini menerapkan PPKM level 3 atau turun level.

“Dalam penerapan PPKM level 4 dan 3 yang akan dilakukan tanggal 10 Agustus sampai 16 Agustus nanti, terdapat 26 kota/kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3,” kata Luhut.

Sejauh ini, PPKM level 4 diklaim telah menurunkan angka kasus Covid-19 dan jumlah pasien di rumah sakit. Namun, Luhut menyoroti dua daerah yang masih belum membaik dalam mengatasi Covid-19.

“Penurunan kasus dan perawatan rumah sakit juga terjadi di sejumlah aglomerasi di Jawa-Bali, kecuali masih ada masalah di Malang Raya dan Bali,” bebernya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x