KOMPAS.TV - Untuk menunjang sistem pendidikan digital, terutama di tengah pandemi, ketika banyak siswa belajar di rumah menggunakan gawai.
Pemerintah menganggarkan 17,42 triliun rupiah untuk belanja produk teknologi informasi dan komunikasi atau TIK pada bidang pendidikan sepanjang 2021 hingga 2024.
Dana itu nantinya dibelanjakan laptop, access point, konektor, LCD proyektor, layar proyektor dan speaker aktif.
Hal ini dinyatakan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Nantinya pengadaan barang tersebut akan bersumber dari produk dalam negeri.
Dikutip saat berbicara di konferensi pers virtual Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada sektor pendidikan pada 22 Juli lalu, Luhut menyatakan, "Tujuan utama adalah meningkatkan penggunaan produk TIK dalam negeri di bidang pendidikan melalui pengadaan barang pemerintah yang ditargetkan 17 triliun rupiah pada 2024."
Sementara itu, Pengamat Pendidikan, Indra Charismiadji menyatakan pengadaan ratusan ribu laptop dari Kemendikbudrsitek bukan menjadi jalan keluar terwujudnya digitalisasi pendidikan di Indonesia.
Sebab infrastruktur yang belum memadai seperti ketersediaan internet dan listrik adalah tantangan yang saat ini masih harus diselesaikan.
Di sisi lain Pengamat Teknologi Informasi, Alfons Tanujaya meyayangkan spesifikasi laptop yang akan diberikan Kemendikbud ke sekolah-sekolah, jika betul harganya mencapai 10 juta rupiah.
Menurut Alfons, spek minimum laptop yang tertuang dalam aturan Kemendikbud sangat rendah dan tidak sesuai lagi dengan kondisi teknolgi informasi saat ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.