Kompas TV nasional politik

Sekjen PDIP Mengaku Diingatkan Megawati untuk Segera Bangun Monumen Tragedi Kudatuli

Kompas.tv - 27 Juli 2021, 16:29 WIB
sekjen-pdip-mengaku-diingatkan-megawati-untuk-segera-bangun-monumen-tragedi-kudatuli
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri (Sumber: KOMPAS/RODERICK ADRIAN MOZES)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan Sekjen Hasto Kristiyanto untuk segera membangun monumen 27 Juli di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Seperti diketahui, 25 tahun yang lalu di sana terjadi peristiwa berdarah yang merenggut banyak nyawa manusia. 

"Tadi pagi saya melaporkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri terhadap acara tabur bunga ini, beliau juga mengingatkan bahwa penting bagi kita di tempat ini untuk membangun monumen 27 Juli," kata Hasto dalam acara virtual memperingati 25 tahun peristiwa Kudatuli, Selasa (27/7/2021). 

Ia menyatakan, pihaknya akan segera meminta berbagai masukan agar Monumen 27 Juli bisa diwujudkan. 

Baca Juga: Mengenang 25 Tahun Peristiwa Berdarah "Kudatuli"

"Semangatnya adalah sekaligus bagaimana monumen itu bisa menunjukkan suatu gelora semangat demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, yang tidak pernah bisa dibungkam oleh kekuasaan yang otoriter," ujarnya. 

Menurut dia, dengan nantinya berdiri monumen itu, bisa menjadi pengingat untuk seluruh masyarakat Indonesia agar peristiwa serupa tak boleh terulang kembali.

"Kita doakan para korban peristiwa Kudatuli tersebut. Kita doakan bahwa pengorbanan mereka tidak sia-sia, karena kekuatan demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat  itu terbukti mampu menumbangkan kekuasaan otoriter Soeharto," ujarnya.

Ia menyebut, seluruh anggota dan kader partai berlambang banteng moncong putih itu akan terus mengingat peristiwa penting tersebut dalam sejarah partai. 

Baca Juga: PDIP Beri Bantuan Hukum Nurdin Abdullah, Hasto: Kita Masih Tunggu Proses Hukum di KPK

Seluruh kader diminta untuk merenungi kejadian kelam tersebut sekaligus terus menyadari bahwa kekuasaan politik yang berasal dari rakyat. 

"Karena itulah PDI Perjuangan terus menyatu dengan rakyat itu, mengambil keputusan politik berdasarkan kehendak rakyat, bukan kehendak elite. Pendeknya, jati diri partai berasal dari rakyat sendiri, khususnya wong cilik," kata Hasto.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x