Kompas TV nasional politik

Kasus Covid-19 Selalu Pecah Rekor, Fadli Zon Minta Pemerintah Kibarkan Bendera Putih

Kompas.tv - 8 Juli 2021, 15:17 WIB
kasus-covid-19-selalu-pecah-rekor-fadli-zon-minta-pemerintah-kibarkan-bendera-putih
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon  (Sumber: KOMPAS.com/Haryantipuspasari)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

 

JAKARTA, KOMPAS TV - Dalam dua pekan terakhir, hampir setiap harinya kasus Covid-19 di Indonesia selalu pecah rekor.

Terbaru, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Rabu (7/7/2021), jumlah kasus positif Covid-19 telah menyentuh angka 34.379. 

Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon mengimbau agar pemerintah segera kibarkan bendera putih untuk meminta bantuan dari negara yang berhasil menangani pandemi Covid-19.

Pasalnya, dia menilai hanya tinggal menunggu waktu saja ledakan kasus ini terus terjadi. 

"Kibarkan bendera putih. Suka atau tidak suka, kita harus segera meminta bantuan dunia internasional, terutama negara-negara yang terbukti sudah berhasil mengatasi pandemi. Ini merupakan persoalan kemanusiaan," tulis Fadli dalam akun Twitter pribadinya @fadlizon, Kamis (8/7/2021). 

Baca Juga: Jokowi Tinjau Persiapan Rusun Pasar Rumput untuk Jadi Lokasi Isolasi Pasien Covid-19

Ia menyebut, kebijakan yang sudah diambil Pemerintah belum memadai untuk memutus kedaruratan.

"Dalam praktiknya di lapangan, kebijakan ini belum bisa membatasi kegiatan masyarakat. Sebagian masyarakat merasa perlu mencari nafkah harian untuk kebutuhan hidup sehati-hari karena pemerintah tidak memberi kompensasi atas pembatasan ini," ujarnya. 

Di sisi lain, hingga hari ini Pemerintah masih saja membuka pintu bandara dan pelabuhan.

Tenaga Kerja Asing (TKA) dari China masih bisa melenggang masuk. Keadaan ini membuat sebagian masyarakat merasa didiskriminasi.

"Kemampuan infrastruktur kesehatan kita sudah di ambang batas. Menurut data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), saat ini okupansi tempat tidur di berbagai rumah sakit di Jakarta, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah mencapai 100 persen," katanya. 

Menurut dia, wabah saat ini memang masih berpusat di Jawa, namun lonjakan kenaikan kasus, lonjakan okupansi ruangan di rumah sakit, juga terjadi di luar Jawa, seperti Kalimantan Barat, Lampung dan Kepulauan Riau.

"Jika kasus ini terus meningkat, krisis bukan hanya akan terjadi di rumah sakit-rumah sakit di Jawa, tapi juga di berbagai provinsi lain di luar Jawa," kata dia. 

Baca Juga: Bisa Tampung 500 Pasien Covid-19, RS Darurat Lapangan Tembak Surabaya Didatangi Puan Maharani

Selain itu, Indonesia kini juga mengalami krisis tenaga kesehatan.

Sejak awal pandemi, jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia telah melebihi angka 400 orang.

"Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tingkat kematian tenaga kesehatan di Indonesia berada di urutan ketiga tertinggi di dunia, bahkan menjadi yang tertinggi di Asia. Jika krisis ini terus memburuk, kita mungkin masih bisa membuka rumah sakit darurat, namun tenaga kesehatan tidak bisa disediakan secara instan," kata dia. 

Ia menambahkan, dirinya mengusulkan agar Presiden Joko Widodo segera memimpin situasi darurat ini sehingga semua kementrian dan lembaga fokus menghadapi darurat pandemi bersama-sama. Koordinasi di satu komando kendali dari pusat hingga daerah. 

Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Petugas Makam Kewalahan

"Tanpa keputusan luar biasa, kita akan membuat krisis ini menjadi semakin panjang dan lama dengan korban rakyat semakin banyak termasuk berdampak parah pada situasi ekonomi dan sosial," katanya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x