7 Panduan Merayakan Idul Fitri 1442 H di Tengah Pandemi Covid-19 dari PP Muhammadiyah

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- PP Muhammadiyah mengeluarkan tujuh panduan merayakan Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19. Panduan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 04/EDR/I.0/E/2021 tentang Tuntunan Idul Fitri 1442 H dalam Kondisi Pandemi Covid-19.

Maklumat itu dibacakan Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto, dalam jumpa pers Idul Fitri di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (10/5/2021). Tujuh maklumat itu, meliputi,

1. Takbir Idul Fitri dilakukan di rumah masing-masing

PP Muhammadiyah tidak meganjurkan takbir keliling. Meskipun demikian takbir boleh dilakukan di masjid atau musala selama tidak ada jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Bentrokan Israel-Palestina di Masjid Al Aqsa Yerusalem, PP Muhammadiyah Minta PBB Tegas

2. Salat Idul Fitri bisa dilakukan di rumah jika di lingkungan sekitar masih ada pasien positif atau belum aman dari Covid-19.

“Jika tidak ada warga yang tertular virus corona atau kondisi setempat dipandang aman Covid-19, salat Idul Fitri dapat dilaksanakan di lapangan kecil atau tempat terbuka di sekitar tempat tinggal dalam jumlah jemaah yang terbatas,” ujarnya.

Adapun protokol salat Idul Fitri, sebagai berikut, dilakukan dengan saf berjarak, jemaah menggunakan masker, dilaksanakan tidak dalam kelompok besar atau dilaksanakan secara terpisah dalam kelompok kecil dengan pembatasan jumlah jemaah yang hadir, serta mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

3. Idul Fitri dijadikan momentum peningkatan kualitas takwa sebagaimana tujuan berpuasa Ramadan.

4. Terkait larangan mudik, semua warga bangsa sebaiknya mengikuti dengan seksama demi pencegahan dan ikhtiar mengatasi Covid-19 agar tidak bertambah luas seperti terjadi di negara lain.

5. Kepada para warga bangsa terutama elite negeri dapat memanfaatkan momentum Idul Fitri untuk melakukan gerakan keteladanan dalam berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Sayangkan 'Bersedia Lepas Jilbab' Ditanyakan dalam Tes Wawasan Kebangsaan KPK

6. Pandemi belum berakhir, setiap warga bangsa harus senantiasa waspada dan berdisiplin tinggi.

7. Khusus kepada warga Muhammadiyah agar mengikuti tuntunan ibadah yang telah dimaklumatkan oleh PP Muhammadiyah.