JAKARTA, KOMPAS.TV- Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Kalasan, Sleman, D.I Yogyakarta, Gus Miftah memberikan jawaban terhadap tudingan kafir dan sesat yang ditujukan pada dirinya lantaran berceramah di gereja.
"Lalu kemudian ada yang bilang Gus Miftah kafir karena masuk gereja, silakan saja nggak masalah. Saya meyakini kok InsyaAllah iman saya masih utuh dan (tudingan) itu tidak akan meruntuhkan keimanan saya," kata Gus Miftah menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi KompasTV Rosianna Silalahi dalam tayangan Rosi.
Dalam kesempatan itu, pemilik nama asli Miftah Maulana Habiburrahman meluruskan beberapa hal yang dianggapnya keliru.
Termasuk anggapan bahwa dirinya berceramah dalam kegiatan ibadah di gereja tersebut.
Menurut Gus Miftah, ceramah yang disampaikannya itu merupakan orasi kebangsaan dalam kapasitasnya sebagai undangan menghadiri peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga: Ketika Gus Miftah Beri Tausiyah Kerukunan saat Peresmian Gereja di Jakarta, Bikin Adem!
Ia mengaku tak sendiri hadir dalam kesempatan tersebut.
Bersamanya hadir juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal serta berapa anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat lainnya.
"Mereka ini tanda tangan prasasti kerukunan cuma saya sendiri yang tidak tanda tangan. Setelah itu saya diminta memberi orasi kebangsaan," tuturnya.
Gus Miftah pun tak menampik saat Rosi bertanya terkait banyaknya kritikan yang mengarah padanya usai orasi kebangsaan di gereja.
Bahkan, ia mengakui bahwa kritikan tersebut sudah dalam tahap mengarah ke personal dirinya.
"Saya selalu katakan bahwa kita nggak bisa mengatur ombak tapi kita bisa belajar bagaimana berselancar. Kita tidak bisa mengatur omongan orang tapi bagaimana kita menghadapi omongan orang," jelasnya.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Makassar, Gus Miftah Anggap Pelaku Tidak Punya Otak
Ia pun kembali menegaskan bahwa kehadirannya ke gereja tersebut bukan dalam hal peribadatan melainkan memberi orasi kebangsaan dalam rangka peresmian gereja.
"Kedatangan saya ke gereja itu cerminan untuk saling menghormati. Saya tinggal di lingkungan Nasrani, tetangga saya itu 60 persen Nasrani," ungkapnya.
Lantas apakah tudingan kafir tersebut membuat Gus Miftah akan berpikir dua kali untuk melakukan hal serupa?
"Saya pikir tidak, yang penting aqidah saya tetap ada. Sebenarnya kalau kita lihat jejak digital, kyai yang beri ceramah dan orasi di gereja itu banyak. Kenapa yang dipersoalkan hanya Miftah. Tidak akan buat saya goyah," tegas dia.
Baca Juga: Kenang Janji Syekh Ali Jaber yang Belum Terlaksana, Gus Miftah: "Allah Lebih Sayang ke Guru..."
Sementara itu dari pantauan Kompas TV hingga Kamis (6/5/2021) petang, video orasi kebangsaan Gus Miftah di GBI Amanat Agung Jakarta yang diposting pada akun Instagram miliknya sudah dilihat lebih dari 1,3 juta tayangan dengan lebih dari 17 ribu komentar.
Baca Juga: Listyo Sigit jadi Calon Kapolri Non Islam, Gus Miftah: Eh Bro, Polri Itu Bukan Lembaga Dakwah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.