HAMBALANG, KOMPAS.TV - Selain upaya mendapat pengakuan resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, pengurus hasil Kongres Luar Biasa Demokrat, masih melakukan upaya politik.
Yang terbaru, Kamis (25/03) kemarin pengurus Demokrat hasil kongres luar biasa menggelar pertemuan di kawasan proyek Pembinaan Olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Hambalang, jadi kejadian penting dalam sejarah Partai Demokrat.
Menurut Max Sopacua, pendiri Demokrat yang kini mendukung KLB Demokrat, kasus korupsi di proyek Hambalang, membuat elektabilitas Partai Demokrat turun drastis, karena sejumlah petinggi partai saat itu terjerat korupsi.
Termasuk Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng saat itu sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga .
Dan kini, kata Max, setelah 6 tahun, masih ada pihak terlibat kasus hambalang yang belum dihukum.
Ketua Dewan Kehormatan Demokrat KLB, Juru Bicara hasil KLB Demokrat, Muhammad Rahmad, menuding, Hambalang adalah pintu masuk Susilo Bambang Yudhoyono, mengganti Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum.
Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, menilai tudingan pengurus demokrat hasil KLB tak disertai bukti.
Tak cuma Anas, elite petinggi Demokrat lain yang dihukum karena kasus Hambalang, adalah Andi Malarangeng, yang saat itu menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.
Kasus Hambalang muncul saat bendahara Demokrat saat itu, Muhammad Nazarudin jadi tersangka kasus korupsi Wisma Atlet.
Nazar menyebut nama Anas, dan sejumlah petinggi partai Demokrat terlibat korupsi Hambalang.
Setelah bebas, Nazar bergabung dengan gerakan senior partai Demokrat yang dipecat Agus Harimurti Yudhoyono, hingga menjadi Kongres Luar Biasa.
Kongres memilih kepala staf kepresidenan moeldoko sebagai ketua umum demokrat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.