“Ini hal yang realistis dilakukan di tengah kondisi ekonomi yang sulit,” imbuhnya.
Baca Juga: POLDA Bali Kerahkan Seluruh Personil Buru WNA Rusia Kabur
Sementara itu, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono mengatakan bahwa banyak orang yang tertarik mencari uang secara instan karena ada kesempatan ekonomi yang memungkinkan.
Drajat juga mengatakan bahwa mencari uang secara formal kini tidak mudah dan semakin sulit sehingga tak bisa menjamin mendapat penghasilan yang layak untuk hidupnya.
Hal inilah yang membuat seseorang, jika menemukan kesempatan yang lebih mudah, akan menggunakan cara tersebut.
Baca Juga: Kontrak Bisnis Dari Pemerintah Arab Saudi Hanya Bagi Usaha yang Berkantor Regional di Riyadh
Fenomena mencari pendapatan secara instan yang kini marak di masyarakat membuat kita harus ekstra berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan berikutnya.
Bagong mengatakan kekhawatirannya jika masyarakat menjadi korban pencurian data karena terseret pusaran dunia digital.
Lebih lanjut lagi, ia mengatakan bahwa diperlukan literasi digital agar masyarakat dapat memahami secara luas kesempatan-kesempatan yang ada di dunia digital.
“Platform digital menawarkan peluang. Tapi perlu masyarakat memiliki literasi digital dulu,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.