Kompas TV nasional peristiwa

Tim DVI Minta Keluarga Serahkan Data Korban Sriwijaya Air untuk Identifikasi, Ini yang Diperlukan

Kompas.tv - 10 Januari 2021, 18:18 WIB
tim-dvi-minta-keluarga-serahkan-data-korban-sriwijaya-air-untuk-identifikasi-ini-yang-diperlukan
Ilustrasi: pesawat Sriwijaya Air. Tim DVI Minta Keluarga Serahkan Data Korban Sriwijaya Air untuk Identifikasi, Ini yang Diperlukan. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, tim Disaster Victim Identification (Tim DVI) saat ini membutuhkan data para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Pihaknya pun meminta kepada keluarga korban agar menyerahkan data yang diperlukan untuk proses identifikasi.

"Bisa berupa dokumen-dokumen, ijazah, kartu keluarga, dan sebagainya. Karena keterangan-keterangan apapun itu sangat membantu bagi tim DVI untuk mengindentifikasi dari jenazah-jenazah yang menjadi korban kecelakaan pesawat tersebut," ujarnya saat konferensi pers di RS Polri, Jakarta, Minggu (10/1/2021) sore.

Baca Juga: RS Polri Sudah Terima 7 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air, Identifikasi Mulai Besok

Buka 3 Posko

Sementara untuk penyerahan data, Tim DVI Polri membuka tiga posko antemortem guna mengidentifikasi data korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021).

Komandan Tim DVI RS Polri Kombes Heri Wijatmoko mengatakan, ketiga posko tersebut didirikan di Tanjung Priok, Bandara Supadio Pontianak, dan di RS Polri Kramatjati.

"Jadi barang-barang atau data body part dan sebagainya yang diterima di TKP (tempat kejadian perkara), dan antemortem yang ada di Tanjung Priok akan dikirim ke Posko di RS Polri," kata Heri dalam konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021).

Menurut Heri, dalam proses antemortem dibutuhkan sampel data yakni data primer dan sekunder. Data primer meliputi sidik jari, DNA, dan data pemeriksaan gigi.

"Apabila salah satu, atau dua-duanya, atau tiga-tiganya match (cocok), berarti dia akan teridentifikasi," ucap Heri.

Data kedua adalah data sekunder yang meliputi data medis dan properti korban.

"Kemudian (data) medis termasuk data-data yang lain, termasuk ada properti yang ada di situ misalnya dompet dan sebagainya," kata Heri.

Karena itu, dalam pengumpulan sampel data dari proses antemortem itu, dibutuhkan data dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan korban.

Baca Juga: Surat Terakhir Diduga Milik Pilot Sriwijaya Air Captain Afwan: Jangan Lupa Shalat Subuh

Dari KRI Parang, Tim SAR temukan serpihan dan body part pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan atau laut Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021) (Sumber: Humas Basarnas)

21 Sampel DNA dan 7 Kantong Jenazah

Sementara hingga Minggu sore ini, Rumah Sakit Polri (RS Polri) telah menerima 21 sampel DNA serta 7 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Sampai saat ini tim telah menerima sampel DNA sebanyak 21 sampel, kemudian kantong jenazah sebanyak 7 kantong jenazah," katanya.

Tim DVI yang akan mengidentifikasi jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 sebanyak 306 personel. Ada dari Polri, TNI, Kementerian Kesehatan, juga dari Ikatan Dokter Ahli Forensik Indonesia.

"Semua bekerja bersama di rumah sakit ini untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah korban daripada kecelakaan pesawat tersebut," terangnya.

Rusdi manembahkan, tim DVI akan bekerja mengidentifikasi jenazah mulai besok, Senin (11/1/2021). Termasuk mengidentifikasi hal-hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat tersebut.

Baca Juga: Titik Black Box Sriwijaya Air Ditemukan, KM Basudewa Merapat Bawa Alat Khusus

Diketahui pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta - Pontianak itu sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh ke Perairan kepulauan Seribu.

Baca Juga: Penampakan Dasar Laut Pesawat Sriwijaya Air Hancur Berkeping-keping, Ada Benda Bertuliskan 'Marvel'

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x