Lebih lanjut, Argo menambahkan, para kader Jamaah Islamiyah yang direkrut secara profesional untuk dilatih militer umumnya merupakan santri anak-anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren.
Baca Juga: Polisi Pindahkan 23 Teroris Jamaah Islamiyah dari Lampung ke Jakarta, Salah Satunya Pelaku Bom Bali
Adapun target jaringan tersebut yaitu mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1 sampai 10 di pondok pesantrennya. Mereka nantinya dibentuk untuk dijadikan pemimpin masa depan Jamaah Islamiyah.
“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih," ujar Argo.
Dari pelatihan tersebut, para lulusannya yang merupakan generasi muda ini akan disebut sebagai pasukan khusus. Mereka pun juga memiliki seragam khusus.
Argo mengatakan, sampai saat ini, total sudah ada 7 angkatan sebanyak 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah sasana yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.
Baca Juga: Penampakan Bunker Pembuatan Bom Berdaya Ledak Tinggi di Rumah Teroris Upik Lawanga
“Setelah pelatihan di sini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom," ucap Argo.
"Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI)."
Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota Jamaah Islamiyah yang dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut.
Baca Juga: Pengakuan Zulkarnaen soal Pembentukan Tim Khusus Teroris Jemaah Islamiyah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.