JAKARTA, KOMPAS.TV - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali disinggung Presiden Joko Widodo.
Dalam rapat dengan komite penanganan Covid-19 secara virtual, Jokowi menilai pembatasan sosial berskala mikro alias mini lockdown lebih efektif dalam menekan laju penularan Covid-19 di masyarakat.
Sebab menurutnya, cara penanganan antara wilayah yang satu dengan yang lain tidak bisa dipukul rata.
Menanggapi wacana mini lockdown yang diusulkan Jokowi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan wilayahnya sudah lama menerapkan karantina per-wilayah yang ia sebut "mikro-lockdown".
Risma juga menyambut positif jika konsep "mikro-lockdown" yang diterapkan di Surabaya, ditiru oleh wilayah lain.
Sementara di mata Epidemiolog, konsep mini-lockdown yang digadang-gadang Jokowi dianggap tidak tepat jika diterapkan di semua wilayah.
Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyatakan mini lockdown bisa efektif jika jumlah kasus Covid-19 masih sedikit dan sebarannya berupa kelompok wilayah atau orang atau yang dikenal dengan sebutan klaster.
Bukan kali ini saja Jokowi mengklaim "mini lockdown" lebih efektif ketimbang PSBB.
Dalam berbagai kesempatan, orang nomor satu di tanah air itu kerap mengemukakan hal serupa.
Namun yang dibutuhkan kini bukanlah perdebatan semata, melainkan kekompakan dari berbagai pihak untuk memerangi virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.