Para peserta Silaturahmi Akbar KAMI diminta untuk kembali pulang karena ada penolakan dari massa berbagai ormas di Surabaya ini.
Baca Juga: Silaturahmi KAMI Jatim Dibubarkan Ormas di Surabaya
Koorlap aksi, Edi Firmanto mengatakan bahwa pihaknya menolak deklarasi kelompok KAMI lantaran dianggap hanya akan membuat gaduh.
"Yang pasti kita menolak deklarasi Kami karena yang dilakukan KAMI sudah menciderai demokrasi," kata Edi di lokasi.
Menurut Edi, jika untuk kepentingan politik bisa menunggu di tahun 2024 mendatang. Tanpa perlu membuat gaduh.
"Kalau ingin maju presiden tunggu 2024, jangan bikin kisruh. Surabaya Adalah Kita siap mengawal dan menjaga Surabaya agar tetap aman, damai dan kondusif dalam bingkai NKRI dan Pancasila," jelasnya.
Sayangnya, pihak penyelenggara tidak dapat ditemui di lokasi. Hanya ada beberapa peserta yang diduga akan mengikuti acara tersebut terlihat diusir oleh massa.
Baca Juga: KAMI Gelar Nonton Bareng Film G30S/PKI di Karawang, Gatot Nurmantyo Dikabarkan akan Hadir
Respons Kepolisian
Sementara itu, Kapolsek Sawahan, Surabaya, AKP Wisnu menekankan bahwa kegiatan Silaturahmi Akbar KAMI Provinsi Jawa Timur ini tidak berizin.
Tidak adanya izin dari pihak kepolisian tersebut lantaran baik pihak gedung ataupun penyelenggara acara belum melakukan asesmen, atau penilaian kelayakan pengadaan acara sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
"Untuk acara di sini sejauh ini tidak ada assesment dan sebagainya. Jadi kalau tidak ada assesment ya mohon maaf, kalau aturannya tidak bisa atau belum tercukupi, terlengkapi, tidak akan ada kegiatan di sini," kata dia.
Baca Juga: Surat Izin Nonton Bareng Film G30S/PKI oleh KAMI Menuai Pro Kontra, Ini Penjelasannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.