JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah angkat bicara terkait sikap politiknya mendukung Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo tahun 2020.
Padahal, Fahri Hamzah terkenal sebagai politikus yang keras dan sangat kritis terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi .
Karena perubahan sikap politiknya yang mendukung anak Presiden Jokowi, Fahri Hamzah yang semula mendapat dukungan kini sebaliknya. Fahri Hamzah justru dihujat oleh banyak warganet.
Baca Juga: Sah! Gibran Rakabuming-Teguh dan Bajo Jadi Calon Wali Kota Solo
Dilansir TribunJakarta dari program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Rabu (13/9), Fahri memberikan penjelasan dirinya berubah sikap mendukung putra Jokowi ketika ditanya oleh Karni Ilyas.
"Dulu anda diagung-agungkan para netizen tetapi sekarang anda mendapatkan kritikan. Pertanyaannya ini anda yang berubah atau netizen yang berubah?" tanya Karni Ilyas.
Fahri kemudian menjawab jika semua orang bisa berubah sikap, termasuk dirinya. Sebab, kata Fahri, semua tidak ada yang pasti.
"Iya semua orang bisa berubah, tak ada yang pasti kecuali perubahan itu sendiri," ujar Fahri Hamzah.
Baca Juga: Fahri Hamzah Kritik Nadiem Makarim karena Beri Pulsa ke Siswa: Cerdas Dikit Napa Bikin Kebijakan
Mantan wakil ketua DPR RI ini mengatakan, posisi dirinya saat ini berbeda dengan dahulu. Saat ini, dirinya telah memiliki partai politik dan mempunyai struktur 100 persen di Partai Gelora.
"Mereka punya dinamika yang enggak bisa saya kendalikan sepenuhnya karena itu dinamika rakyat,” kata Fahri.
“Yang sebenarnya fair terjadi di semua tingkatan. Rakyat memilih siapa yang mau dipilih, terkadang mereka juga memilih kotak kosong.”
Fahri menjelaskan, dirinya mendukung Gibran Rakabuming merupakan salah satu dinamika rakyat itu sendiri.
Baca Juga: Blusukan, Gibran Cukur Rambut di Pasar Gede Solo
"Saya kira kita semua berubah. Partai Gelora membangun kolaborasi di tingkat bawah, di Sumbawa saya membangun kolaborasi kader partai yang mengusung Nur Salam," ujar Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah saat ini mengkhawatirkan krisis legitimasi kekuasaan di tingkat pusat maupun daerah.
"Kalau kita punya legitimasi kita masih bisa menghadapi krisis ekonomi dan sebagainya. Tetapi sekali kita kehilangan legitimasi itu berbahaya. Krisis ini bisa sebabkan legitimasi di pemerintah pusat," kata Fahri Hamzah.
Fahri menilai, saat ini Jokowi harus mengumumkan kondisi yang dihadapi merupakan masalah spesialyakni wabah virus corona yang tak pernah dihadapi sebelumnya.
Baca Juga: Berpakaian Lurik, Naik Sepeda & Didampingi Istri, Gibran-Teguh Daftar ke KPU Surakarta
"Karena itu protokolnya enggak cuma Covid-19, tetapi juga secara umum. Ini yang saya enggak lihat karena tak ada sesuatu yang solid," ujar Fahri Hamzah.
Sebelumnya melalui akun Twitter resminya, Fahri Hamzah membela Gibran di Pilkada Solo usai mengkritisinya habis-habisan.
Politikus yang pernah menjadi aktivis 1998 ini masih menyinggung kritikannya terhadap Gibran di masa lampau. Namun, ia pun menyetujui ucapan Gibran soal 'Pilkada bukan dinasti politik'.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Penghargaan untuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah Melewati Pertimbangan Matang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.