“Yang sebenarnya fair terjadi di semua tingkatan. Rakyat memilih siapa yang mau dipilih, terkadang mereka juga memilih kotak kosong.”
Fahri menjelaskan, dirinya mendukung Gibran Rakabuming merupakan salah satu dinamika rakyat itu sendiri.
Baca Juga: Blusukan, Gibran Cukur Rambut di Pasar Gede Solo
"Saya kira kita semua berubah. Partai Gelora membangun kolaborasi di tingkat bawah, di Sumbawa saya membangun kolaborasi kader partai yang mengusung Nur Salam," ujar Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah saat ini mengkhawatirkan krisis legitimasi kekuasaan di tingkat pusat maupun daerah.
"Kalau kita punya legitimasi kita masih bisa menghadapi krisis ekonomi dan sebagainya. Tetapi sekali kita kehilangan legitimasi itu berbahaya. Krisis ini bisa sebabkan legitimasi di pemerintah pusat," kata Fahri Hamzah.
Fahri menilai, saat ini Jokowi harus mengumumkan kondisi yang dihadapi merupakan masalah spesialyakni wabah virus corona yang tak pernah dihadapi sebelumnya.
Baca Juga: Berpakaian Lurik, Naik Sepeda & Didampingi Istri, Gibran-Teguh Daftar ke KPU Surakarta
"Karena itu protokolnya enggak cuma Covid-19, tetapi juga secara umum. Ini yang saya enggak lihat karena tak ada sesuatu yang solid," ujar Fahri Hamzah.
Sebelumnya melalui akun Twitter resminya, Fahri Hamzah membela Gibran di Pilkada Solo usai mengkritisinya habis-habisan.
Politikus yang pernah menjadi aktivis 1998 ini masih menyinggung kritikannya terhadap Gibran di masa lampau. Namun, ia pun menyetujui ucapan Gibran soal 'Pilkada bukan dinasti politik'.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Penghargaan untuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah Melewati Pertimbangan Matang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.