JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan penyebaran Covid-19 tidak terjadi di gedung Kemenkes.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan hasil penelusuran terhadap semua pegawai Kemenkes yang positif Covid-19, penularan tidak terjadi di kantor.
Yurianto menambahkan, para pegawai Kemenkes banyak tinggal daerah Jabodetabek, yang diketahui menjadi wilayah rawan Covid-19.
Baca Juga: Klaster Penularan Covid-19 di Kementerian dan Lembaga Pemerintah, Kenapa Kemenkes Tertinggi?
Para pegawai juga berangkat dengan menggunakan berbagai moda transportasi, sehingga risiko penularan bisa saja terjadi.
Belum lagi peluang penularan yang terjadi di luar kantor Kemenkes. Sebab sebagian besar pegawai kantor pusat ada yang diperbantukan di luar kantor.
Diantaranya pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara Soekarno Hatta mupun di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Di RS Darurat Wisma Atlet yang menerima ribuan orang setiap hari untuk melakukan kontak tracing.
Baca Juga: Tingginya Kasus Corona Klaster Perkantoran di Jakarta, Ini Penjelasan Ahli
Kemudian pegawai yang bekerja di laboratorium yang memang tidak pernah ketemu pasien, namun ketemu virusnya langsung. Pegawai Kemenkes di Laboratorium setiap harinya harus memeriksa spesimen lebih dari 1.000.
Para pegawai inilah yang kemudian memiliki risiko yang sudah diprediksi terpapar Covid-19. Yurianto pun menolak jika kantor Kemenkes disebut sebagai klaster penularan Covid-19.
''Ini adalah risiko yang kita tanggung. Ini bukan tertular di kantor Kemenkes, di kantor Kementerian orangnya tinggal sedikit karena berada di pos-pos terdepan melaksanakan penanganan COVID-19,'' ujar Yurianto, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/9/2020).
"Sekarang ini tidak bisa lagi disebutkan klaster kantor. Ini sudah klaster Jabodetabek,” imbuhnya.
Baca Juga: Waspada di DKI Klaster Perkantoran Masuk Peringkat Ketiga Penyumbang Kasus Baru Covid-19
Lebih lanjut tingginya angka pegawai Kemenkes terpapar Covid-19 bukan berarti abai terhadap protokol kesehatan.
Yurianto memastikan SOP yang diterapkan Kemenkes sangat ketat. Para pegawai yang ditugaskan adalah mereka yang tidak memiliki komorbid.
Sementara SOP di kantor Kemenkes diharuskan penyemprotan disinfekatan tiga kali dalam seminggu mencakup seluruh ruangan yang ada di kantor Kemenkes.
Di samping itu, semua pegawai setelah melakukan tugas bergantian harus menjalani tes swab.
Baca Juga: Cegah Klaster Perkantoran dengan Digital Covid-19 Tracing System
“Dengan swab yang banyak kita bisa temukan semua orang positif Covid-19 karena memang tujuan kami melakukan proteksi pada pegawai supaya mereka bisa terjaga betul kondisi fisiknya dan kinerja ya bisa maksimal,” ujar Yurianto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.